Monitorday.com – Pemenuhan kebutuhan air bersih di berbagai wilayah Jawa Tengah, terutama yang rentan terhadap kekeringan, menjadi perhatian serius. Dalam menangani masalah ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah tengah mengeksplorasi berbagai solusi inovatif. Salah satunya adalah dengan menggunakan teknologi desalinasi untuk mengubah air laut menjadi air tawar.
Dalam audensi dengan PT LEN Industri (Persero) di Rumah Dinas Puri Gedeh pada Jumat (15/1/2016), Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyatakan ketertarikannya terhadap konsep desalinasi yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut.
“Ganjar mengungkapkan bahwa pengolahan air laut menjadi air tawar bisa menjadi solusi bagi daerah-daerah pesisir untuk memenuhi kebutuhan air bersih serta memasok wilayah yang kekurangan pasokan air,” ujar seorang juru bicara gubernur.
Ganjar Pranowo juga menyoroti implementasi desalinasi energi surya yang telah berhasil mengubah air laut menjadi air tawar sebesar 80 persen di Nias. Dia menegaskan bahwa wilayah Jawa Tengah yang memiliki garis pantai di ujung utara dan selatan merupakan tempat yang ideal untuk menerapkan teknologi ini.
“Penggunaan teknologi desalinasi dan energi surya ini dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Ir. Agus Iswanto MSc, Direktur PT Surya Energi Indonesia (SEI), anak perusahaan PT LEN Industri (Persero), menjelaskan bahwa perusahaan BUMN tersebut telah menawarkan berbagai teknologi terbaru di berbagai sektor kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
“Mulai dari teknologi pertanian seperti pompa air tenaga surya hingga pengembangan energi listrik terbarukan melalui panel surya, serta sistem smart-grid yang mengombinasikan beragam sumber energi listrik,” jelas Agus.
Selain itu, PT LEN Industri juga mengenalkan produk bidang teknologi informasi, seperti perangkat pembaca E-KTP dan LED screen outdoor untuk mempublikasikan program-program pemerintah serta berbagai informasi kepada masyarakat.
“Kelebihan dari produk-produk kami adalah semuanya diproduksi secara lokal dengan melibatkan tenaga ahli asli Indonesia,” pungkasnya.
Dengan adanya upaya kolaboratif antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan perusahaan-perusahaan teknologi, diharapkan masalah kekurangan air bersih di wilayah tersebut dapat teratasi secara efektif dan berkelanjutan.