Monitorday.com – Heboh kisah Siti Aisyah, calon mahasiswi baru jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) Universitas Riau (Unri) yang memilih mundur gegara uang kuliah tunggal (UKT) yang terlampau tinggi.
Siti adalah siswi SMA Negeri 1 Pendalian, Kecamatan Rokan IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) yang diterima di Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Riau.
Namun, belakangan diketahui dia harus membayar UKT golongan V sebesar Rp4,8 juta per semester. Siti menyerah dan memilih mundur.
Menanggapi cerita Siti yang kadung viral ini, pihak Universitas Riau bersuara. Lewat Wakil Rektornya, Sofyan Husein Siregar mereka berdalih telah menghubungi Siti.
“Ternyata orangtua Siti bekerja sebagai buruh sawit. Bukan petani sawit seperti yang dilaporkan Siti saat mendaftar ulang secara online,” ujar Sofyan lewat rilisnya, Jum’at (24/5).
Karena itu, kata dia, pihak Unri kemudian melakukan revisi UKT menjadi Rp1 juta (UKT II) untuk Siti. Namun, Siti tak mengangkat telpon berkali-kali dan memilih kuliah di tempat lain.
“Siti lebih memilih kuliah di Universitas Pasir Pangaraian (UPP), dekat kampungnya, karena sudah memperoleh beasiswa dan ingin tetap dekat ayahnya,” kilah Sofyan.
Mulut Sofyan tak berhenti komat-kamit, kata dia, cerita Siti bermula dari berita sebuah media massa. Isinya mengungkap Siti tidak jadi kuliah di Unri gegara UKT naik tinggi. Cerita ini kadung viral, sebelum pihak kampus melakukan verifikasi.