Dalam tradisi Islam, terdapat kisah menarik yang menggambarkan ketakutan setan terhadap orang yang berilmu. Salah satu kisah yang sering disebutkan dalam literatur Islam adalah kisah tentang setan yang takut kepada ulama.
Kisah ini menggambarkan suatu kejadian ketika seorang setan datang ke sebuah majelis ilmu yang dihadiri oleh sekelompok ulama dan penuntut ilmu. Setan tersebut mencoba mencari kesempatan untuk mempengaruhi dan mengganggu para peserta di majelis tersebut. Namun, ketika ia mencoba mendekati salah seorang ulama yang memiliki pengetahuan yang dalam, setan tersebut ketakutan dan mundur.
Setan tersebut akhirnya dihadapkan oleh salah seorang peserta yang bertanya kepadanya mengapa ia ketakutan. Setan itu menjawab bahwa dia takut pada ilmu yang dimiliki oleh ulama tersebut, karena ilmu yang dimiliki oleh orang itu memberinya perlindungan dari godaan setan seperti dirinya. Setan itu juga mengaku bahwa setiap kali dia mencoba mendekati orang tersebut, dia diserang oleh pukulan yang terasa sangat menyakitkan.
Dalam kisah ini, pesan yang disampaikan adalah bahwa ilmu yang benar, yang diperoleh dengan cara yang baik dan digunakan untuk kebaikan, memiliki kekuatan yang besar untuk melindungi seseorang dari pengaruh buruk setan. Setan, meskipun makhluk gaib yang diciptakan oleh Allah SWT, tetaplah takut pada ilmu dan kebenaran yang dimiliki oleh orang yang berilmu.
Kisah ini menekankan pentingnya pengetahuan yang benar, pemahaman agama yang mendalam, dan pengamalan yang baik dalam melindungi diri dari godaan dan tipu daya setan. Ilmu yang dipelajari dengan niat yang benar, untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, tidak hanya memberi manfaat bagi individu itu sendiri, tetapi juga dapat menjadi perisai yang kuat dalam menghadapi godaan syaitan.
Kisah ini sering kali digunakan untuk memberi dorongan bagi umat Muslim untuk senantiasa mengejar ilmu yang bermanfaat, mendalam, dan digunakan dengan penuh kesadaran akan tanggung jawab keagamaan.