Ruang Sujud
Cara Menemukan Tujuan Hidup Menurut Imam Al Ghazali
Published
1 year agoon
By
Robby KarmanHAMKA pernah mengungkapkan, “Jika hidup sekadar hidup, babi di hutan juga hidup.” Ungkapan ini menyiratkan bahwa kehidupan manusia harus memiliki makna dan tujuan yang tegas. Namun, bagaimana sebenarnya kita dapat menemukan pondasi untuk tujuan hidup yang sejati?
Terkait dengan pencarian tujuan hidup yang sejati, ulama Islam terkemuka, Al Ghazali, menguraikan lima pondasi kunci yang membantu kita menemukan makna dalam hidup:
1. Pondasi Pertama: Akidah yang Benar Hal pertama yang harus dipegang teguh adalah akidah yang benar. Ketika akidah kita menyimpang, hal ini disebabkan oleh dominasi hawa nafsu dalam hati dan fanatisme terhadap mazhab yang salah. Seorang imam mengingatkan bahwa banyak orang diselamatkan oleh akidah yang benar, bahkan jika amalan mereka terbatas. Sebaliknya, ada yang binasa karena masalah akidah, meskipun mereka memiliki banyak amal. Cinta kepada kedudukan, harta, dan dunia adalah racun yang berbahaya bagi jiwa. Kekuasaan dan ketenaran bisa melahirkan kesombongan dan menghantarkan manusia kepada cinta dunia, yang semuanya dapat merusak agama.
2. Pondasi Kedua: Memenuhi Hak dan Kewajiban terhadap Allah SWT Menurut Al Ghazali, ada dua jenis hak Allah SWT yang harus kita penuhi: pertama, melaksanakan semua kewajiban kepada-Nya, dan kedua, menjauhi semua yang dilarang-Nya. Menurutnya, memenuhi semua kewajiban dan menjauhi larangan-Nya adalah bentuk ketakwaan. Mereka yang melaksanakannya akan terlindungi dari akibat buruk di dunia dan akhirat. Mereka akan merasakan kenikmatan surga dan mendapat ridha Allah SWT.
3. Pondasi Ketiga: Kasih Sayang terhadap Sesama Manusia Menurut Al Ghazali, kasih sayang terhadap makhluk Allah SWT adalah bentuk pengagungan terhadap perintah-Nya. Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita seharusnya memberikan apa yang diminta dari kita kepada sesama manusia dan tidak memberatkan mereka melebihi kemampuan mereka. Al Ghazali menekankan bahwa kita harus merasa senang atas kebahagiaan sesama kita dan merasa sedih atas kesedihan mereka. Ia bahkan lebih menghargai orang yang menjaga hati seorang mukmin secara syari daripada seseorang yang pergi berhaji dan berperang beberapa kali. Bagi Al Ghazali, seorang mukmin harus lebih memprioritaskan kehormatan saudaranya daripada kehormatan pribadinya, dan lebih memilih kehinaan dirinya sendiri daripada kehinaan saudara-saudaranya.
4. Pondasi Keempat: Mengenali Diri Sendiri dengan Sebaik-baiknya Imam Al Ghazali mengutip hadits Rasulullah yang mengatakan, “Siapa yang mengenal dirinya, dia mengenal Tuhannya.” Ini mengingatkan kita bahwa untuk menemukan tujuan hidup yang sejati, kita perlu memahami diri kita sendiri dengan baik. Ini melibatkan introspeksi dan pemahaman mendalam tentang siapa kita, apa yang kita inginkan, dan apa yang memberikan arti dalam hidup kita.
5. Pondasi Kelima: Istiqamah Pondasi terakhir adalah istiqamah, yaitu berpegang teguh pada prinsip-prinsip dan tujuan hidup kita tanpa goyah. Istiqamah berarti memiliki ketekunan hati, tekad yang kuat, dan konsistensi dalam upaya mencapai tujuan kita. Menurut Al Ghazali, istiqamah adalah kunci untuk mencapai makna sejati dalam hidup.
Dengan memahami dan mengamalkan kelima pondasi ini, kita dapat membangun hidup yang memiliki makna sejati dan tujuan yang jelas. Dengan begitu, kita dapat menjalani kehidupan yang lebih bermakna, bahagia, dan berarti bagi diri kita sendiri, sesama manusia, dan Allah SWT.