Monitorday.com, – Proyeksi pergerakan masyarakat selama musim Lebaran tahun 2024 diyakini akan mencapai 193,6 juta orang, mendorong pemerintah untuk mengimplementasikan kebijakan yang efektif sebagai langkah antisipatif.
Hasil survei yang melibatkan Kementerian Perhubungan, Badan Kebijakan Transportasi, Badan Pusat Statistik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta pakar dan akademisi transportasi, menunjukkan peningkatan yang signifikan dibanding tahun sebelumnya, dengan potensi pergerakan mencapai 193,6 juta orang. Data ini juga merupakan lonjakan yang cukup besar dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 123,8 juta orang.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyampaikan bahwa laporan survei ini telah diserahkan kepada Presiden Joko Widodo dan pemangku kepentingan terkait. Pemerintah menegaskan bahwa akan diterapkan kebijakan efektif untuk mengantisipasi lonjakan pemudik yang berpotensi menyebabkan kemacetan di jalan.
Beberapa kebijakan yang akan diterapkan mencakup pengaturan waktu mudik, penyelenggaraan diskon tarif transportasi massal untuk mudik lebih awal, penerapan mudik gratis, rekayasa lalu lintas, diskon tarif jalan tol, serta pengaturan lalu lintas terutama pada daerah yang berpotensi mengalami kepadatan luar biasa.
Survei juga menunjukkan bahwa daerah asal perjalanan terbanyak adalah Jawa Timur, Jabodetabek, dan Jawa Tengah, dengan tujuan utama keberangkatan adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
Mayoritas masyarakat berencana untuk menggunakan angkutan kereta api, bus, mobil pribadi, dan sepeda motor dalam perjalanan mudik lebaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan angkutan tersebut meliputi kondisi ekonomi keluarga, libur sekolah, dan peningkatan sarana transportasi.
Berdasarkan estimasi survei, puncak keberangkatan mudik diperkirakan terjadi pada H-2 atau Senin, 8 April 2024 dengan potensi pergerakan sebanyak 26,6 juta orang. Sedangkan, puncak kepulangan diperkirakan pada H+3 atau Minggu, 14 April 2024 dengan estimasi pergerakan mencapai 41 juta orang. Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan telah terbukti akurat dalam merilis survei potensi pergerakan masyarakat selama masa angkutan lebaran setiap tahun.