Connect with us

Kehutanan

Perhutani Kerjasama Dengan Pabrik Gula , Bisakah Swasembada Gula Tercapai?

Shofwan Alawy Hudaya

Published

on

Monitorday.com – Perhutani dan PT PG Rajawali II menjalin kerjasama untuk budidaya dan penyediaan bahan baku tebu. Hal ini diharapkan dapat mempercepat swasembada gula nasional dan meningkatkan daya guna lahan hutan.

Kesepakatan ini meliputi kemitraan antara Unit PG Tersana Baru dan Unit PG Jatitujuh baru dengan Kawasan Pemangkuan Hutan (KPH) di wilayah Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten serta Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah.

Direktur Operasi Perhutani, Natalas Anis Harjanto, menyatakan PKS ini menjadi landasan penting untuk segera mewujudkan kesepakatan bersama. “Setelah PKS, kita langsung action,” jelasnya.

Direktur Utama PT PG Rajawali II, Ardian Wijanarko, menyambut positif kerjasama ini. “Kami sangat menyambut positif kerja sama ini,” ungkapnya.

Kerjasama ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bahan baku tebu giling pabrik gula dan meningkatkan daya guna lahan hutan. Sebelumnya, Perhutani juga menjalin kerjasama dengan PT PG Rajawali I di Jawa Timur.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kehutanan

Data Hutan Akurat: Kunci Masa Depan Hijau

National Forest Inventory (NFI) Learning Journey dari FAO membantu negara-negara mengelola data kehutanan yang akurat untuk perlindungan hutan dan kebijakan berbasis bukti demi masa depan yang berkelanjutan.

Published

on

Monitorday.com – Hutan Asia-Pasifik, seluas 740 juta hektare, bukan hanya rumah bagi 450 juta jiwa tetapi juga menjadi penopang ekonomi global dengan perdagangan tahunan mencapai 90 miliar dolar AS. Namun, tanpa data yang akurat, bagaimana kita bisa memastikan kelangsungan dan manfaatnya di masa depan?

Di tengah ancaman perubahan iklim dan eksploitasi sumber daya alam, kebutuhan akan data hutan yang akurat semakin mendesak. Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) menjawab tantangan ini dengan meluncurkan “National Forest Inventory (NFI) Learning Journey,” sebuah inisiatif pembelajaran inovatif yang dirancang untuk memperkuat kapasitas negara dalam mengelola data kehutanan secara lebih efektif. Dengan akses ke sumber daya dan metodologi berbasis ilmiah, negara-negara dapat lebih mudah merencanakan, mengimplementasikan, dan menganalisis inventarisasi hutan nasional mereka.

Hutan bukan sekadar kumpulan pohon, tetapi paru-paru planet yang menyokong kehidupan. Wakil Perwakilan Regional FAO untuk Asia dan Pasifik, Robert Simpson, menekankan pentingnya data hutan yang akurat untuk pemantauan ekosistem dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). National Forest Inventories (NFIs) menjadi instrumen utama dalam mengumpulkan data lapangan yang dapat diandalkan, melengkapi teknologi pemantauan modern seperti penginderaan jauh dan kecerdasan buatan.

NFIs tidak hanya sekadar menghitung jumlah pohon. Sistem ini menggali lebih dalam dengan menilai keanekaragaman spesies, biomassa, degradasi hutan, hingga kondisi tanah yang tidak dapat terdeteksi oleh satelit. Data berkualitas tinggi ini menjadi dasar bagi kebijakan nasional terkait restorasi hutan, konservasi keanekaragaman hayati, hingga mitigasi perubahan iklim yang harus dilaporkan kepada FAO dan UNFCCC.

Bukan sekadar angka, data hutan yang terpercaya memungkinkan tindakan nyata di lapangan. Julian Fox, Senior Forestry Officer FAO, menegaskan bahwa dengan memperkuat kapasitas pemantauan hutan, negara-negara mendapatkan alat yang diperlukan untuk menjaga kelestarian hutan mereka. Inisiatif NFI Learning Journey memberikan panduan menyeluruh dari tahap perencanaan hingga analisis data, memastikan bahwa setiap keputusan berbasis bukti yang solid.

Keunggulan program ini terletak pada fleksibilitasnya. Dirancang untuk berbagai tingkat keahlian, dari praktisi lapangan hingga pembuat kebijakan, NFI Learning Journey mencakup berbagai topik seperti teknik pengambilan sampel, pengumpulan data lapangan, hingga strategi pelaporan. Para peserta yang berhasil menyelesaikan program ini akan mendapatkan lencana digital sebagai pengakuan atas kompetensi mereka, sebuah langkah maju dalam membangun jaringan ahli kehutanan global.

Lebih dari sekadar kursus, inisiatif ini adalah gerakan menuju masa depan hijau yang lebih berkelanjutan. Dengan tersedianya program ini dalam bahasa Inggris, Spanyol, dan Prancis, lebih banyak negara kini memiliki kesempatan untuk memperkuat sistem pemantauan hutan mereka. Dengan demikian, hutan bukan hanya terjaga, tetapi juga dapat terus memberikan manfaat bagi ekonomi, masyarakat, dan lingkungan global.

Continue Reading

Kehutanan

Hijaukan Indonesia, Selamatkan Masa Depan

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dengan penuh semangat menanam bibit pohon pertama, menandai awal dari gerakan besar yang akan mengubah wajah Indonesia.

N Ayu Ashari

Published

on

Monitorday.com – Langkah kecil itu menjadi awal dari sebuah misi besar: menghijaukan Indonesia dan melindungi masa depan generasi mendatang.

Penanaman pohon serentak yang digelar Kementerian Kehutanan pada Selasa (14/1) bukan hanya sekadar rutinitas tahunan, melainkan bagian dari strategi besar untuk menghadapi tantangan global. Dengan fokus pada Food, Energy, and Water Nexus, program ini juga bertujuan mengurangi risiko bencana hidrometeorologi yang kian mengancam.

Nusa Tenggara Timur dipilih sebagai lokasi utama untuk memulai gerakan ini. Di sana, Menteri Kehutanan bersama masyarakat setempat dan berbagai elemen lainnya memulai kick-off penanaman pohon tahun 2025. Dengan target 40 ribu hektare rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) sepanjang tahun, program ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mendukung berbagai target nasional dan global.

“Penanaman ini bukan hanya soal menanam pohon, tapi juga menanam harapan. Harapan untuk masa depan yang lebih hijau, lebih aman, dan lebih berkelanjutan,” ujar Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dalam sambutannya.

Indonesia, sebagai negara dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa, memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem global. Melalui program seperti ini, pemerintah menunjukkan keseriusannya dalam mencapai target Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, memperkuat ketahanan pangan dan air, sekaligus mendukung kemandirian energi serta pemulihan ekonomi nasional.

Namun, program ini tidak akan berjalan sukses tanpa dukungan semua pihak. Keterlibatan masyarakat menjadi kunci utama dalam memastikan pohon-pohon yang ditanam dapat tumbuh dan memberikan manfaat jangka panjang. Dari petani kecil hingga pemerintah daerah, semua bahu-membahu untuk memastikan target ini tercapai.

Di Penajam Paser Utara, PJ Bupati Zainal Arifin menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. “Kita memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga lingkungan kita. Dengan rehabilitasi DAS seluas 40 ribu hektare, kita tidak hanya melindungi alam, tapi juga melindungi masyarakat dari potensi bencana,” ujarnya.

Kegiatan ini juga menjadi simbol dari kebangkitan semangat gotong-royong yang menjadi identitas bangsa Indonesia. Setiap pohon yang ditanam bukan hanya akan menghasilkan oksigen, tetapi juga menyerap karbon, mencegah erosi, dan memperbaiki kualitas air tanah. Ini adalah investasi jangka panjang yang hasilnya akan dinikmati oleh generasi mendatang.

Saat matahari mulai terbenam di Nusa Tenggara Timur, ratusan bibit pohon telah tertanam di tanah. Para peserta yang hadir hari itu pulang dengan senyum dan harapan. Gerakan ini baru saja dimulai, dan dengan komitmen serta kerja sama yang kuat, Indonesia akan menjadi negara yang tidak hanya hijau secara fisik, tetapi juga hijau dalam kebijakan dan tindakan.

Penanaman pohon serentak di seluruh Indonesia menjadi langkah awal mencapai target lingkungan, pangan, dan energi berkelanjutan, dengan fokus rehabilitasi DAS seluas 40 ribu hektare.

Continue Reading

Kehutanan

Kembangkan Produk UMKM, Perhutani Dukung Herb Euphoria Fest 2024

N Ayu Ashari

Published

on

Monitorday.com – Sebagai komitmen dalam mengembangkan UMKM, Perhutani mendukung Kementerian BUMN dalam menyelenggarakan “Herb euphoria fest 2024” sebuah acara Bazar UMKM Untuk Indonesia di Sarinah, Jakarta Pusat, kamis (20/6).

Mengusung tema herbal khas nusantara, kegiatan ini menghadirkan lebih dari 100 produk olahan herbal dari 90 UMKM binaan dari beberapa BUMN yaitu: Perum Perhutani, PT Bank Mandiri Tbk, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), PT Adhi Karya Tbk dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

Staf Ahli Keuangan dan Pengembangan umkm Kementerian BUMN, Loto Srinaita Ginting menuturkan, Herb Euphoria Fest 2024 merupakan bagian dari bazar UMKM untuk Indonesia 2024. Di sepanjang tahun 2024, Kementerian BUMN mengagendakan 13 kali Bazar UMKM Untuk Indonesia yang diselenggarakan di 8 kota besar di Indonesia, yaitu di Jakarta, Bandung, Medan, Bali, Balikpapan, Jayapura, Makassar, dan Labuan Bajo.

“Kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen Kementerian BUMN bersama-sama dengan perusahaan BUMN dalam mendukung pengembangan UMKM, khususnya UMKM binaan BUMN yang bergerak dalam usaha herbal khas nusantara” ungkap Loto.

Di tempat yang sama Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Perhutani, Dewi Fitrianingrum menyampaikan sebagai BUMN yang bergerak di bidang kehutanan, Perhutani telah berkomitmen mendukung UMKM terutama yang dikelola oleh Masyarakat Desa Hutan (MDH).

“Dalam event ini, Perhutani menghadirkan 19 UMKM yang menghasilkan produk olahan herbal dan menariknya, bahan-bahan yang dipakai merupakan hasil hutan yang dikerjasamakan dengan MDH”, jelas Dewi.

“Kami berharap dengan Herp euphoria Fest 2024 ini Perhutani serta BUMN lainnya dapat memberikan edukasi mengenai kekayaan herbal nusantara dan mendorong gaya hidup sehat secara alami, khususnya pada generasi muda Indonesia. Selain itu, juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya pertumbuhan ekonomi di daerah sekitar hutan”

Selain berbagai produk herbal, masih ada acara yang seru dan bermanfaat lainnya seperti, Herbs Talkshow, Creative Workshop, Racik Jamu Competition, Pawai Herbal, Business Consulting, Wellness Program dan lainnya. Herb Euphoria Fest 2024 akan berlangsung selama tiga hari yakni pada 20 – 23 Juni 2024 dan Living World Denpasar, Bali pada 27 – 30 Juni 2024.

Continue Reading

Monitor Saham BUMN



News2 hours ago

Diego Garcia di Ujung Badai

Pangan2 hours ago

Udang Vaname Nusa Dewa: Kunci Lompatan Produksi Nasional

News2 hours ago

Prof Mu’ti Wujudkan Mimpi Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

News2 hours ago

Mudik Tahun Ini Pecah Telor

News3 hours ago

Menhub Apresiasi Jurus Jitu Polri, Soal Apa?

News6 hours ago

Mudik Lebaran 2025: KAI Pecahkan Rekor Penumpang!

Ruang Sujud6 hours ago

Silaturahmi di Era Digital: Memanfaatkan Teknologi untuk Menjaga Hubungan

News7 hours ago

Trump vs Iran: Ancaman atau Bencana?

Ruang Sujud10 hours ago

Manfaat Silaturahmi dalam Islam: Mempererat Ukhuwah dan Membuka Rezeki

News13 hours ago

Polri Kawal Mudik 2025: Lancar, Aman, dan Terkendali!

News19 hours ago

Thailand Investigasi Keruntuhan Gedung Pencakar Langit di Bangkok Akibat Gempa 7,7 M

Sportechment19 hours ago

Alasan Kylian Mbappe Gabung Real Madrid Bukan Karena Cristiano Ronaldo, Tapi…

Sportechment19 hours ago

PSSI Bidik Pemain Keturunan Tristan Gooijer Jelang Timnas Indonesia Lawan China dan Jepang

Sportechment19 hours ago

Pink Spiders vs Red Sparks: Megawati Cs Keok di Leg Pertama

News20 hours ago

Ngeri! Ini Ancaman Trump Jika Iran Gagal Capai Kesepakatan Nuklir

Sportechment20 hours ago

Film Pabrik Gula Gentayangan di Amerika Buat Gempar Satu Studio

Sportechment20 hours ago

Berkat Peran Dua Sosok Ini Ruben Onsu Putuskan Jadi Mualaf

Sportechment21 hours ago

Elon Musk Jual X ke xAI Seharga Rp546 Triliun, Gabungkan Medsos dengan Kecerdasan Buatan

News21 hours ago

Menteri Ara Bicara Soal Rumah Subsidi untuk Wartawan, Janji Bangun Seribu Unit

News21 hours ago

Dukung Arus Balik Lebaran, Yusuf Hamka Bakal Gratiskan Tol Cisumdawu