Monitorday.com – Otoritas Provinsi Guangdong Selatan menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi kecurangan dalam tes masuk perguruan tinggi, yang diikuti oleh 13,42 juta siswa di seluruh China, menurut laporan media pemerintah China, pada Jumat (7/6).
Tes masuk perguruan tinggi, atau yang dikenal sebagai gaokao, memiliki dampak besar pada masa depan siswa China.
Di Guangdong, langkah-langkah keamanan termasuk pemeriksaan menggunakan detektor dan gerbang mesin keamanan untuk mendeteksi perangkat elektronik.
Pemerintah setempat juga memasang sistem inspeksi cerdas dan peralatan pelindung sinyal radio serta mengambil tindakan untuk mengurangi gangguan dari lalu lintas dan lokasi konstruksi selama tes.
Di Beijing, lebih dari 105 pusat ujian telah didirikan, dan tujuh provinsi telah mengubah pola ujian mereka. Tahun ini merupakan rekor tertinggi dalam sejarah tes tersebut, dengan lebih dari 510.000 siswa tambahan ikut serta dibandingkan tahun sebelumnya, menjadikannya jumlah terbesar di dunia.
Para siswa diuji dalam mata pelajaran utama seperti bahasa China, matematika, bahasa asing, serta bisa memilih antara fisika dan sejarah.
Selain itu, ada mata pelajaran ideologi dan politik, geografi, kimia, dan biologi. Sekitar 11.000 siswa berkebutuhan khusus juga mendapatkan pengaturan khusus, termasuk kertas ujian Braille.