Migas
Pakai CEOR Pertamina Hulu Rokan Siap Genjot Produksi
Dengan persetujuan FID ini, PHR menunjukkan komitmen kuat terhadap pengembangan lapangan minyak dengan teknologi CEOR dan siap memasuki tahap eksekusi proyek.
Published
5 months agoon
Poin penting :
- Persetujuan FID memungkinkan proyek CEOR Minas
- Pertamina Hulu Rokan siap eksekusi injeksi bahan kimia
- Produksi puncak diperkirakan 2.000 BOPD
TEKNOLOGI terus berkembang. Termasuk dalam eksplorasi minyak bumi. Pertamina Hulu Rokan (PHR) Wilayah Kerja (WK) Rokan berencana meningkatkan produksi minyak dari Blok Rokan melalui pengembangan Chemical Enhanced Oil Recovery (CEOR) Minas Stage-1.
Rencana ini diperkuat dengan persetujuan Final Investment Decision (FID) CEOR Minas oleh Direktur Utama PHR, Ruby Mulyawan, pada 30 Juni 2024. Persetujuan ini memungkinkan proyek Minas CEOR Stage-1 Area-A memasuki tahap eksekusi, yang mencakup pemboran sumur, workover, konversi sumur eksisting, injeksi bahan kimia, serta reaktivasi dan pengoperasian fasilitas yang ada.
Dengan persetujuan FID ini, PHR menunjukkan komitmen kuat terhadap pengembangan lapangan minyak dengan teknologi CEOR dan siap memasuki tahap eksekusi proyek.
EVP Upstream Business PHR WK Rokan, Andre Wijanarko, menambahkan bahwa proyek Minas CEOR Stage-1 Area-A akan mengimplementasikan teknologi tertiary recovery dengan injeksi Alkali Surfactant Polymer (ASP) pada 3 pattern Area-A Lapangan Minas guna meningkatkan produksi Blok Rokan. CEOR bertujuan meningkatkan produksi hidrokarbon dengan menginjeksikan material atau fluida khusus berbahan kimia.
Setelah persetujuan FID dan dilakukannya pengeboran serta workover sumur, injeksi pertama direncanakan pada Desember 2025. Potensi produksi puncak dari CEOR Minas diperkirakan lebih dari 2.000 barel minyak per hari (BOPD), dengan penambahan perolehan minyak dari Blok Rokan sebesar 2.1 juta barrel.
Chemical Enhanced Oil Recovery (CEOR) adalah salah satu teknik dalam Enhanced Oil Recovery (EOR) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi hidrokarbon dari reservoir minyak. Metode ini memanfaatkan injeksi material atau fluida khusus berbahan kimia untuk mengoptimalkan ekstraksi minyak yang tersisa di dalam reservoir.
Prinsip utama CEOR adalah mengubah sifat fisika-kimia dari fluida dan batuan di dalam reservoir sehingga minyak yang terperangkap dapat mengalir lebih mudah menuju sumur produksi.
Bahan kimia yang digunakan dalam CEOR antara lain polimer, surfaktan, dan alkali. Polimer berfungsi untuk meningkatkan viskositas air injeksi, sehingga meningkatkan efisiensi penyapuan dan mengurangi pergerakan air yang berlebihan. Hal ini membantu dalam mendorong lebih banyak minyak ke arah sumur produksi.
Surfaktan digunakan untuk menurunkan tegangan permukaan antara minyak dan air, memungkinkan minyak lebih mudah terlepas dari batuan reservoir dan mengalir menuju sumur produksi. Alkali, seperti natrium hidroksida (NaOH), dapat bereaksi dengan asam organik dalam minyak untuk membentuk surfaktan alami, yang kemudian membantu mengurangi tegangan permukaan dan meningkatkan pemindahan minyak. Dalam beberapa kasus, kombinasi dari polimer, surfaktan, dan alkali digunakan bersama-sama untuk meningkatkan efektivitas pemulihan minyak.
Proses CEOR melibatkan beberapa tahap utama, dimulai dari injeksi bahan kimia ke dalam reservoir melalui sumur injeksi. Bahan kimia yang diinjeksikan akan berinteraksi dengan minyak, air, dan batuan di dalam reservoir.
Polimer meningkatkan viskositas air injeksi, surfaktan menurunkan tegangan permukaan, dan alkali membantu membentuk surfaktan alami. Setelah bahan kimia bekerja, minyak yang terjebak di dalam pori-pori batuan menjadi lebih mudah bergerak dan mengalir menuju sumur produksi. Minyak kemudian dipompa ke permukaan untuk diproses lebih lanjut.
Manfaat utama dari CEOR adalah peningkatan recovery factor, yaitu jumlah minyak yang dapat diekstraksi dari reservoir yang tidak dapat dicapai melalui metode produksi primer dan sekunder. CEOR memungkinkan pemanfaatan minyak yang terjebak dan tidak dapat diekstraksi dengan metode konvensional. Namun, ada beberapa tantangan dalam implementasi CEOR.
Penggunaan bahan kimia khusus dan teknologi injeksi memerlukan investasi awal yang besar dan biaya operasional yang tinggi. Selain itu, implementasi CEOR membutuhkan pemahaman mendalam tentang karakteristik reservoir dan interaksi kimia yang kompleks. Penggunaan bahan kimia dalam jumlah besar juga dapat menimbulkan risiko lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.
CEOR adalah solusi inovatif dalam industri perminyakan yang dapat membantu memenuhi permintaan energi global dengan cara yang lebih efisien dan efektif. Namun, penerapan CEOR memerlukan perencanaan yang matang dan pertimbangan teknis serta ekonomi yang mendalam. Tantangan biaya dan lingkungan harus diatasi dengan teknologi dan manajemen yang tepat untuk memastikan keberlanjutan dan efisiensi produksi minyak.