Pangan
Dukung Petani Gowa, Pupuk Kaltim Gagas Program Pertanian Berkelanjutan
Published
3 months agoon
Monitorday.com – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) terus berkomitmen mendukung pertanian berkelanjutan di Indonesia.
Kali ini, perusahaan BUMN ini mengadakan program “Pertanian Bulutana Berkelanjutan, Sejahtera dan Mandiri (PKT BERSERI)” di Gowa, Sulawesi Selatan.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan petani Gowa dalam membuat kompos menggunakan produk unggulan Pupuk Kaltim, yaitu Biodex.
Program ini melibatkan pelatihan bagi 75 petani binaan dari 6 Kelompok Tani (Poktan) di Kelurahan Bulutana, Kecamatan Tinggimoncong.
Mereke diberi pemahaman mengenai pembuatan kompos efektif menggunakan Biodex yang berfungsi sebagai biodekomposer lahan.
Pupuk Kaltim menekankan pentingnya penggunaan kompos karena mampu memberikan nutrisi yang cukup bagi tanaman, meningkatkan kualitas tanah, dan mencegah erosi.
Indah Febrianty, VP Marketing Business Partner Korporasi Pupuk Kaltim, menyatakan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari komitmen perusahaan untuk meningkatkan kapasitas petani dan mendorong produktivitas pertanian.
Hal ini dilakukan dengan menjaga daya dukung lahan melalui praktik pertanian berkelanjutan.
Pupuk organik seperti kompos dianggap penting karena bisa diolah dari bahan baku alam yang tersedia, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, dan membantu menghemat biaya produksi.
“Maka dengan bekal pelatihan ini, para petani bisa mengimplementasikan pembuatan kompos menggunakan Biodex.”
“Sehingga biaya produksi petani lebih diminimalisasi dan ketergantungan akan pupuk kimia juga bisa ditekan,” ucap Indah, Sabtu (3/8/2024).
Para petani yang mengikuti program ini juga diberikan pemahaman tentang pentingnya pemupukan berimbang dan cara menjaga kesehatan tanah untuk meningkatkan daya dukung lahan.
Selain itu, mereka diajarkan cara menggunakan aplikasi Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) untuk memperbaiki tanah dan melakukan pemupukan yang tepat.
Program ini tidak hanya fokus pada edukasi, tetapi juga memberikan bantuan berupa 150 karung Biodex dan satu unit mesin pencacah kompos untuk memulai produksi mandiri.
Suedi, VP TJSL Pupuk Kaltim, menambahkan bahwa petani juga dilatih untuk melakukan Analisis Usaha Tani (AUT) agar dapat menghitung potensi usaha pertanian yang dijalankan dan mengoptimalkan teknis perawatan lahan.
“Dengan kembali menggiatkan pemanfaatan kompos, penggunaan pupuk kimia secara berlebih bisa terus ditekan dan tata kelola lahan yang lebih ramah lingkungan bisa diterapkan para petani dalam memaksimalkan potensi komoditas pertanian,” terang Sugeng.
Lurah Bulutana, Naba, menyambut positif inisiatif ini karena dapat membantu petani memahami pentingnya pemupukan berimbang dan penggunaan kompos untuk lahan mereka.
“Kegiatan ini sangat membantu petani kami untuk memahami dengan baik pemupukan berimbang serta pentingnya kompos bagi lahan.”
“Kami optimis jika upaya ini dilaksanakan secara berkelanjutan, petanian di Bulutana akan semakin berkembang,” tutur Naba.
Kepala Balai Penyuluh Pertanian Kanreapia, Syahria, juga mengungkapkan bahwa produk Pupuk Kaltim sangat dikenal oleh masyarakat dan selalu menjadi pilihan untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Program PKT BERSERI ini diharapkan dapat terus dikembangkan untuk mendukung pertanian yang lebih maju dan berkelanjutan, serta meningkatkan kesejahteraan petani.
“Kami harap edukasi dan bekal pengetahuan terkait pengomposan ini bisa terus dikembangkan dalam mendukung potensi pertanian pangan yang lebih maju dan berkelanjutan,” ucap Syahria.
Dengan adanya program ini, Pupuk Kaltim menunjukkan komitmennya dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) melalui penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi perusahaan.