Monitorday.com – Direktur Utama Holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial Group (IFG) Hexana Tri Sasongko memaparkan kinerja perusahaan dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI. Dari data yang ia sajikan dan belum diaudit, holding membukukan laba bersih Rp 2,639 triliun pada tahun 2023.
Laba tersebut mengalami pertumbuhan rata-rata per tahun atau compound annual growth rate (CAGR) sebesar 4,19% dari tahun 2019. Adapun rinciannya, laba bersih tahun 2019 Rp 2,239 triliun, tahun 2020 Rp 2,203 triliun, tahun 2021 Rp 3,440 triliun, tahun 2022 Rp 3,915 triliun, dan tahun 2023 Rp 2,639 triliun.
“Dari laba bersih juga tumbuh sebesar 4,19%, ini sebuah angka yang baik ketika industri terjadi gangguan baik supply maupun sisi demand. Penurunan memang terjadi di 2023 terutama imbas dari kenaikan klaim KUR di mana puncaknya terjadi di 2023 dan tahun ini 2024. Namun demikian secara umum masih membukukan pertumbuhan yang positif,” katanya di Komisi VI Jakarta, Selasa (17/9/2024).
Ia memaparkan, pendapatan underwriting pada tahun 2023 tercatat Rp 27,319 triliun. Pendapatan ini mengalami pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 11,50% dari tahun 2019.
“Dalam periode 2019 sampai 2023, pertumbuhan CAGR atau pertumbuhan selama periode itu untuk pendapatan underwriting itu tumbuh 11,50% di mana kita paham selama periode itu ada disruption pandemi COVID,” ungkapnya.
Kemudian, hasil underwriting pada tahun 2023 tercatat sebesar Rp 6,936 triliun. Pertumbuhan CAGR dari 2019 tercatat 13,04%.
“Hasil underwriting juga tumbuh bagus yaitu sebesar 13,04% selama periode 2019-2023 memang ada sedikit koreksi 2023 karena meningkatnya klaim KUR dan naiknya santunan yang dibayarkan oleh Jasa Raharja,” ujarnya.