Migas
Pertamina Dorong Inklusi dan Kewirausahaan Perempuan Melalui PFpreneur
Published
3 weeks agoon
Monitorday.com – Dalam upaya mendukung perekonomian nasional dan pemberdayaan perempuan, PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Foundation kembali mengadakan program PFpreneur.
Program ini ditujukan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perempuan, khususnya di sektor kerajinan, fesyen, dan kuliner, dengan pendekatan modern yang berdaya saing.
PFpreneur bertujuan untuk membantu para womenpreneur dalam mengembangkan usahanya agar lebih profesional dan mampu bersaing.
Sejak dimulai empat tahun lalu, PFpreneur telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 4.000 pengusaha perempuan.
Pada 2023, sebanyak 153 UMKM telah terpilih sebagai mitra binaan, dan untuk tahun 2024, jumlah ini ditargetkan meningkat hingga dua kali lipat.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan bahwa PFpreneur merupakan upaya terstruktur untuk mendukung UMKM yang berkelanjutan.
“PFpreneur menjadi pintu bagi para wirausaha perempuan untuk berdaya saing sekaligus menjadi bagian dari mitra binaan Pertamina.”
“Keberlanjutan pendampingan kami lakukan agar binaan PFpreneur dapat mengikuti kelas lanjutan UMK Academy, dengan kurikulum Go Modern, Go Online, Go Digital, Go Global, dan Go Green selama 6 bulan.”
“Hal ini memungkinkan mereka naik kelas, memperoleh akses ke pameran nasional hingga internasional, dan tampil di e-katalog smexpo. Dengan demikian, produk mereka makin dikenal dan berdampak pada pendapatannya,” ujar Fadjar.
PFpreneur telah berhasil mendukung beberapa UMKM binaannya untuk meraih pasar internasional. Di antaranya, Agrominafiber Handicraft & Home Decor, Bananania, dan Imago Raw Honey.
Agrominafiber dari Kebumen menawarkan produk ramah lingkungan dari limbah pohon pisang dan enceng gondok yang diubah menjadi kerajinan tangan.
Dalam pameran INACRAFT, produk Agrominafiber berhasil menarik minat buyer dari Argentina dengan pesanan ribuan kap lampu.
Dari bidang kuliner, Bananania menghasilkan berbagai produk berbahan dasar pisang, seperti keripik pisang, granola, tepung pisang, hingga cookies.
Produk Bananania telah mengantongi izin BPOM, Halal, HAKI, dan HACCP, yang memungkinkan mereka bekerja sama dengan marketplace Kanada, Archipelago, pada Trade Expo Indonesia 2024.
Produk unggulan lain, Imago Raw Honey merupakan madu murni dari Gunung Gede Pangrango, Bogor, dengan kemasan eksklusif.
Pada ajang Temu Bisnis Pertamina SMEXPO 2024, produk ini menarik minat buyer dari Bangladesh dan Mesir, dengan pesanan lebih dari 2.000 paket.
Shinta Aviyani, pemilik Imago Raw Honey, mengungkapkan bahwa melalui PFpreneur, mereka mendapatkan pendampingan yang memperkuat fondasi usaha, sehingga percaya diri untuk tampil di pameran atau business matching.
Pendaftaran PFpreneur dibuka mulai 2 November hingga 24 November 2024 melalui situs resmi Pertamina Foundation.
Program ini menyasar wirausaha perempuan dari seluruh Indonesia dengan syarat minimal usia 18 tahun dan usaha telah berjalan minimal 6 bulan di bidang kerajinan, fesyen, kuliner, serta pertanian.
Tahun ini, PFpreneur menambahkan kategori usaha pertanian yang mencakup sayuran organik, hidroponik, bibit tanaman, alat pertanian, dan tanaman hias.
Presiden Direktur Pertamina Foundation, Agus Mashud S. Asngari, menyatakan bahwa PFpreneur bukan sekadar program pembinaan wirausaha, tetapi juga membangun dasar yang kokoh untuk keberlanjutan usaha mereka.
“Program ini didukung oleh ekosistem pembinaan UMKM Pertamina, dimulai dari seleksi, inkubasi bisnis hingga pemberian stimulan bantuan permodalan serta partisipasi dalam pameran dan dukungan berkelanjutan melalui publikasi dan pembinaan.”
“Dengan begitu, PFpreneur tidak hanya mencetak wirausaha, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk keberlanjutan usaha mereka yang berdampak positif bagi perekonomian nasional,” ujar Agus.
Dukungan Pertamina dalam pembinaan UMKM di program ini juga merupakan bentuk komitmen perusahaan terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) poin 8, yakni Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.
Inisiatif ini sejalan dengan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG), yang memprioritaskan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan serta memberikan dampak positif pada masyarakat.