Monitorday.com – Amazon resmi memulai babak baru dalam persaingan layanan internet satelit global dengan meluncurkan 27 satelit pertama dari proyek raksasa Project Kuiper pada Senin, 28 April 2025. Peluncuran ini menjadi langkah awal Amazon untuk menyaingi jaringan Starlink milik SpaceX yang telah lebih dulu menguasai pasar.
Menggunakan roket Atlas V milik United Launch Alliance (ULA)—perusahaan gabungan Boeing dan Lockheed Martin—satelit-satelit tersebut diluncurkan dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral pukul 19.00 waktu setempat. Peluncuran ini sempat tertunda karena cuaca buruk pada 9 April lalu.
Project Kuiper merupakan investasi senilai 10 miliar dolar AS dari Amazon sejak diumumkan pada 2019. Proyek ini menargetkan untuk menghadirkan layanan internet global yang menjangkau konsumen, bisnis, dan institusi pemerintah, terutama di wilayah terpencil yang minim konektivitas.
Amazon berencana mengirimkan total 3.236 satelit ke orbit rendah Bumi, dengan kewajiban meluncurkan setengahnya (1.618 satelit) sebelum pertengahan 2026, sesuai ketentuan Komisi Komunikasi Federal (FCC). Namun, peluncuran ini mundur dari jadwal semula yang ditargetkan pada awal 2024, dan para analis memperkirakan Amazon akan mengajukan permintaan perpanjangan waktu.
CEO ULA, Tory Bruno, menyebut pihaknya siap melakukan hingga lima misi peluncuran Kuiper tambahan sepanjang 2025. Jika semuanya berjalan sesuai rencana, layanan Kuiper diproyeksikan mulai tersedia bagi pelanggan pada akhir tahun ini. Komunikasi awal dengan satelit diharapkan terjalin dalam beberapa jam atau hari pasca peluncuran, melalui pusat operasi misi Amazon di Redmond, Washington.
Amazon menargetkan cakupan layanan awal di wilayah utara dan selatan setelah memiliki setidaknya 578 satelit di orbit, dan akan terus memperluas ke wilayah ekuator seiring bertambahnya jumlah satelit aktif.
Sebelumnya, Amazon berhasil menguji dua satelit prototipe pada 2023, sebelum mengakhiri orbitnya pada awal 2024. Setelah periode vakum informasi publik, Amazon kembali muncul awal April lalu dengan pengumuman resmi peluncuran perdana ini.
Dalam upaya melengkapi ekosistem layanan, Amazon juga menyiapkan terminal pengguna Kuiper berupa antena berukuran piringan hitam LP serta versi mini seukuran perangkat Kindle. Kedua perangkat ini dirancang dengan harga terjangkau, di bawah 400 dolar AS.
Project Kuiper disebut-sebut sebagai taruhan besar Jeff Bezos untuk menyaingi dominasi Starlink milik Elon Musk. Hingga kini, Starlink telah meluncurkan lebih dari 8.000 satelit, melayani lebih dari 5 juta pengguna di 125 negara, dan menjadi mitra strategis sejumlah lembaga pertahanan dan intelijen di berbagai negara.
Namun Bezos tetap optimistis. “Permintaan untuk internet tak terbatas,” ujarnya dalam wawancara dengan Reuters pada Januari lalu. “Saya yakin Starlink akan sukses, dan saya juga yakin Kuiper akan sukses.”