Monitorday.com- Pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendapat nomor urut 2 pada Pilpres 2024. Nomor itu didapat setelah pengundian yang dilakukan di KPU pada Selasa (14/11) malam.
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Maju (KIM) Rosan Roeslani mengatakan angka 2 menjadi simbol kemenangan bagi Prabowo-Gibran dalam Pilpres mendatang.
“Angka 2 dengan simbol dua jari (V) merupakan simbol victory atau kemenangan dan banyak orang memakainya juga sebagai simbol perdamaian (peace),” kata Roeslan dalam keterangan tertulisnya.
Menurut dia, filosofi angka 2 sejalan dengan yang menjadi komitmen dari pasangan Prabowo-Gibran, yaitu menciptakan keseimbangan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia di berbagai bidang.
“Keseimbangan dan keadilan akan membawa Indonesia menjadi negara sejahtera dan makmur di dalam negeri, serta bermartabat di mata dunia. Kondisi ini akan dicapai dengan menciptakan lapangan kerja secara masif yang dapat menyerap bonus demografi dan stabilitas harga,” jelasnya.
Rosan mengatakan Prabowo-Gibran akan memaksimalkan implementasi empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI dalam kehidupan sehari-hari.
Keadilan tidak hanya dari sisi pembagian hasil ekonomi terhadap masyarakat, tetapi juga dari sisi penegakan hukum yang saat ini masih tajam ke bawah tumpul ke atas.
Menurut Rosan, Prabowo Subianto adalah satu-satunya calon yang berpengalaman dan memiliki kapasitas mengelola kebangsaan serta menjaga harkat dan martabat bangsa Indonesia di mata dunia.
Lebih jauh, Rosan mengemukakan dalam berbagai budaya, angka 2 dianggap membawa energi positif karena melambangkan keseimbangan dan keharmonisan antarmasyarakat.
“Angka 2 ini melambangkan harmoni. Di Indonesia sendiri, dalam dasar negara kita Pancasila, sila kedua adalah kemanusiaan yang adil dan beradab. Sehingga, nomor 2 ini akan membawa Indonesia menjadi negara maju, adil, beradab yang berasaskan kemanusiaan,” jelas Rosan.
Menghadapi tantangan perkembangan dinamika global yang sedemikian cepat pascapandemi telah menciptakan kompleksitas yang berat pada tahun ini dan tahun mendatang.
Di antaranya, ketegangan geopolitik, kecepatan perkembangan teknologi digital, perubahan iklim, serta respon kebijakannya.
“Semuanya membutuhkan kapasitas pemimpin yang mumpuni dan berpengalaman untuk membawa bangsa Indonesia mampu menghadapinya, dan menang. Prabowo punya kapasitas itu,” kata Rosan.
Selain itu, menurut dia, Indonesia juga membutuhkan pemimpin yang memiliki hubungan baik dengan dunia internasional, sangat baik dalam berdiplomasi, mudah beradaptasi, fleksibel, sensitif, dan empati, serta mampu menjalin hubungan yang kuat dengan orang lain.
“Semua kapasitas yang dibutuhkan Indonesia pada pemerintahan mendatang, hanya dimiliki oleh pasangan nomor urut 2, Prabowo-Gibran. Insyaallah ini kami maknai sebagai rahmat yang harus kami syukuri. Bukan kebetulan, tapi sudah restu Yang Kuasa untuk kami dalam menghadapi pemilu dan masa depan Indonesia yang maju ke depannya,” tandasnya.