Connect with us

Sportechment

Berseteru dengan Nafa Urbach Soal Pilihan Politik, Riwayat Pendidikan Nikita Mirzani Pernah Jadi Santri

Hendi Firdaus

Published

on

Perseteruan antara Nafa Urbach dan Nikita Mirzani terkait pilihan politik dalam Pilpres 2024 menjadi sorotan publik. Pertikaian ini mencuat setelah isu perselingkuhan terkait Zack Lee, mantan suami Nafa Urbach, yang dikabarkan terlibat dengan Nikita Mirzani.

Sebagai kader Nasdem, Nafa Urbach menyampaikan dukungannya untuk Ganjar Pranowo melalui media sosial, namun Nikita Mirzani, yang merupakan pendukung Prabowo Subianto- Gibran Rakabuming, memberikan komentar kontroversial terkait e-KTP dalam video dukungan Nafa Urbach.

Kontroversi ini membuat publik mempertanyakan riwayat pendidikan keduanya, mengingat tidak etisnya saling serang dalam ranah politik. Berikut perbandingan riwayat pendidikan Nafa Urbach dan Nikita Mirzani:

1. Nafa Urbach

Nafa Urbach mulai dikenal di dunia hiburan pada tahun 1990 sebagai vokalis band slow rock Kid Rock. Saat itu, usianya baru 10 tahun dan masih duduk di bangku SD. Meskipun tidak menyebutkan tempat bersekolah hingga SMA, Nafa mengakui sering bolos SMP dan SMA karena jadwal padat di dunia entertainment.

Selama SMA, Nafa bolak-balik Jakarta-Magelang karena kesibukan syuting sinetron dan rekaman lagu. Setelah bercerai dengan Zack Lee, Nafa menyatakan niatnya untuk melanjutkan kuliah di usia 38 tahun, memilih jurusan Ilmu Politik.

2. Nikita Mirzani

Nikita Mirzani, kelahiran Jakarta pada 17 Maret 1986, sempat menjadi santri di Pondok Pesantren Modern Gontor, Ngawi, Jawa Timur. Namun, ia tidak dapat menyelesaikan pendidikan di Gontor karena menganggap kehidupan sebagai santriwati terlalu berat, sering sakit-sakitan, dan hanya bertahan selama dua tahun enam bulan.

Setelah meninggalkan pesantren, Nikita bekerja sebagai sekretaris di perusahaan batu bara, namun tidak lama bertahan. Pada tahun 2010, setahun setelah kepergian ibunya, Nikita memulai karir di dunia hiburan sebagai peserta acara Take Me Out Indonesia.

Perseteruan mereka dalam dunia politik memunculkan pertanyaan tentang relevansi pendidikan dan etika dalam menyampaikan pendapat di ruang publik.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *