Connect with us

News

Canda Prabowo di HUT PSI: Saya Tak Mau Pidato Lama-lama, Honornya Tidak Banyak

Faisal Maarif

Published

on

Monitorday.com – Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menghadiri puncak perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-9 Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Stadion Jatidiri Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (9/12).

Dalam kesempatan itu, Prabowo berkelakar bahwa dirinya tidak akan pidato lama-lama karena di PSI honornya tidak banyak.

“Saya katanya tidak mau lama-lama pidato, saya tidak mau lama-lama pidato, karna di PSI honornya tidak terlalu banyak,” kata Prabowo disambut tawa hadirin.

Ketua Umum Partai Gerindra ini melanjutkan, bahwa biasnya ketika pidato dirinya selalu diberi kopi. Lalu Prabowo mundur ke podium, ternyata tidak ada kopi di sana.

“Saya kalau pidato, harus dikasih kopi,” kata Prabowo, dan hadirin tertawa sambil bersorak.

Dalam pidatonya, Prabowo mengucapkan terimakasih atas undangan PSI kepadanya. Dan mengucapkan selamat atas lahirnya pemimpin muda di partai tersebut.

“Terima kasih atas undangan yang diberikan ke saya untuk merayakan ulang tahunnya. Saya mengucapkan selamat atas berdirinya PSI yang sekarang dipimpin anak muda, Mas Kaesang,” ujarnya.

Menurut dia, PSI muncul dan tumbuh dengan sangat cepat dengan dipelopori anak-anak muda yang menjadi harapan bagi masa depan bangsa Indonesia.

“PSI muncul dan tumbuh secara cepat dan gemilang. Kelihatannya bakal hebat di masa yang akan datang. Anak-anak muda adalah harapan kita, harapan seluruh bangsa Indonesia,” katanya, saat berpidato.

Dalam pidatonya, Prabowo menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan melanjutkan program-program Presiden Joko Widodo jika terpilih sebagai Presiden RI untuk periode ke depan.

“Yang baik dilanjutkan, yang kurang ditambah, yang perlu disempurnakan akan disempurnakan. Harus menghilangkan kemiskinan. Semua anak Indoneesia harus makan yang bergizi baik dan minum susu,” katanya.

Demikian pula, kata dia, dengan langkah pemberantasan korupsi dan hilirisasi yang selama ini dilaksanakan Jokowi, sebab Indonesia tidak boleh lagi menjual bahan mentah, namun harus mengolahnya agar bernilai tinggi.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *