Connect with us

Fokus

Cegah Stunting, Makan Gratis Prabowo Meski Ditopang dengan Makanan Bergizi

Hendi Firdaus

Published

on

Stunting adalah kondisi ketika pertumbuhan tinggi balita tidak sesuai dengan tinggi ideal di usianya. Hal ini disebabkan karena kurangnya asupan gizi yang seimbang dalam jangka waktu lama.

Di Indonesia, stunting biasanya terjadi pada anak-anak yang datang dari keluarga dengan ekonomi yang rendah, sehingga mereka kurang mampu untuk mengakses makanan bergizi.

Atas dasar tersebut, pasangan capres cawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka membuat program makan siang gratis bagi anak-anak Indonesia untuk memenuhi gizi seimbang dan berharap mampu menekan angka stunting di Tanah Air.

“Strategi kita adalah segera memberi makan siang kepada seluruh anak Indonesia, termasuk mereka yang masih dalam kandungan ibunya. Jadi ibu-ibu hamil kita tunjang,” kata di acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia, Rabu (8/11).

Perlu diketahui, untuk menopang program tersebut, terdapat sejumlah makanan yang bergizi dan bernutrisi bagi tubuh anak untuk mencegah stunting. Nah, berikut rekomendasi 7 makanan untuk mencegah stunting:

  1. Tempe dan tahu

Tempe dan tahu adalah sumber protein nabati yang berbahan dasar dari kedelai. Setiap 100 gramnya, tempe mengandung protein sebanyak 14 gram, sedangkan tahu sebesar 10,9 gram protein.

Selain itu, kedua makanan ini juga mengandung zat besi yang memiliki berbagai manfaat untuk tubuh anak. Mulai dari meningkatkan energi tubuh, meningkatkan sistem imun, dan menjaga kesehatan tulang.

  1. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan adalah makanan alternatif yang baik untuk memenuhi kebutuhan protein pada balita. Kacang hijau contohnya, satu porsi atau setara 100 gram mengandung 8,7 gram protein.

Kacang hijau juga biasanya diberikan sebagai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada balita di posyandu. Selain kacang hijau, kacang tanah pun yang juga kaya nutrisi. Kacang tanah mengandung magnesium, folat, vitamin E, tembaga, dan arginin. Dalam seperempat cangkir porsi kacang tanah mengandung 9 gram protein, atau setara dengan 18 persen dari kebutuhan protein harian.

  1. Telur

Untuk mencegah stunting tidak hanya anak yang perlu makanan bergizi, ibu pun juga harus mengonsumsi makanan bergizi. Bumil dan busui dapat menambahkan sebutir telur sebagai sumber protein pada menu harian.

Telur mengandung asam amino yang baik untuk tubuh ibu dan bayi. Telur juga mengandung selusin vitamin dan mineral termasuk kolin yang bagus untuk perkembangan otak bayi. Hal yang perlu diingat, ibu harus mengonsumsi telur dalam keadaan matang untuk mencegah kontaminasi bakteri.

  1. Hati ayam

Hati ayam ternyata mengandung protein yang lebih tinggi dari daging ayam. Dalam 100 gram hati ayam mentah mengandung 27,4 protein, sedangkan daging ayam hanya 18,2 gram protein.

Tidak hanya tinggi protein, hati ayam juga cenderung rendah kalori sehingga asupan hati ayam akan membuat kenyang lebih cepat dan bertahan lebih lama. Hati ayam juga kaya akan vitamin B yang sangat baik untuk bumil dan anak-anak dalam masa pertumbuhan. Pada setiap 100 gram hati ayam mengandung 16,6 mcg vitamin B12, 0,9 mg vitamin B6, dan 0,36 mg vitamin B1.

  1. Ikan

Ikan kembung merupakan salah satu makanan yang baik untuk mencegah stunting pada anak. Ikan kembung kaya akan sumber vitamin B2, B3, B6, B12, dan vitamin D. Ikan kembung bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan jantung, mencegah penyakit otak, dan menguatkan tulang.

  1. Buah

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyarankan untuk memasukkan buah sebagai salah satu menu bergizi untuk mencegah stunting. Buah tidak perlu mahal, bisa pisang ambon ukuran sedang, ataupun jeruk manis berukuran kurang lebih 100 gram.

  1. Sayuran

Sayuran juga merupakan komponen penting untuk mencegah stunting pada anak. Kemenkes RI merekomendasikan sayur bayam ataupun kacang panjang ke dalam menu harian.

Bayam dapat melancarkan sistem pencernaan dan menyehatkan tulang dan gigi. Sedangkan kacang panjang berkhasiat sebagai sumber protein, menyeimbangkan gula darah, dan menurunkan risiko obesitas

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *