Connect with us

Migas

Demi Transisi Energi, Anak Perusahaan PLN Nusantara Power Bangun PLTMG 50 MW di Batam

Renold Rinaldi

Published

on

Monitorday.com – PLN Nusantara Power melalui anak perusahaannya PT Rekadaya Elektrika (RE) kembali mendapat kepercayaan mengerjakan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas  (PLTMG) Sekupang di Batam, Kepulauan Riau berkapasitas 50 MW. Selain untuk menopang sistem kelistrikan di Pulau Batam, proyek PLTMG ini juga sebagai perwujudan Rekadaya mendukung program transisi energi dengan membangun pembangkit yang ramah lingkungan.

Penandatanganan kontrak pengadaan dan pembangunan proyek PLTMG Sekupang telah dilakukan antara Direktur Utama PT Rekadaya Elektrika Jonner MP Pardosi dengan Direktur Utama PT PLN Batam Muhammad Irwansyah Putra di Ground Ballroom Hotel Radisson, Batam.

Acara penandatangan ini  disaksikan secara langsung  Direktur Legal & Human Capital PT PLN (Persero)  Yusuf Didi Setiarto, Direktur Pengembangan Usaha dan Niaga PT PLN Nusantara Power (Induk Perusahaan RE)  serta jajaran manajemen PT PLN Batam. Turut hadir menyaksikan dari pihak RE antara lain Komisaris Utama RE Alfath Cordea Imalutha, Direktur Bisnis I RE  Indrayoga Suharto serta  Direktur Pemasaran & Pengembangan Usaha RE  Vernon S. Tampubolon.

Jonner mengatakan, penandatanganan kontrak pembangunan PLTMG  yang berlokasi di Jalan Kawasan Industri, Harapan River, Sekupang, Batam ini sebagai wujud implementasi dari peran aktif  RE dalam  mendukung transisi energi dengan membangun pembangkit bersumber gas alam yang dinilai lebih ramah lingkungan.

Menurut Jonner, RE sebagai satu-satunya perusahaan EPC di PLN Grup siap untuk menyelesaikan amanah yang diberikan dan berkomitmen untuk menyelesaikan proyek tepat waktu. “Proyek ini akan menambah daftar panjang portofolio bisnis RE di lingkup pembangunan pembangkit hijau di Nusantara,” kata Jonner.

Menutup tahun 2022  lalu, RE juga telah berhasil menyelesaikan pembangunan unit 1 Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Batanghari berlokasi di  Halmahera Timur. PLTG dengan kapasitas 30 MW ini merupakan project relokasi pembangkit kedua yang berhasil dikerjakan  RE di tahun 2022. 

Proyek relokasi PLTG Halmahera Timur ini merupakan wujud sinergi PLN Grup (bersama dengan PLN NP, Rekadaya Elektrika dan PJBS) sebagai bentuk dukungan atas Industri Nikel Nasional melalui penyediaan pasokan energi listrik bagi kegiatan operasional smelter feronikel milik PT Aneka Tambang yang terletak di kepulauan Maluku ini.

Upaya memacu penambahan pembangkit listrik di Batam sendiri, lantaran pertumbuhan konsumsinya  terus melonjakan signifikan. Tercatat sepanjang tahun 2022, kata Irwansyah, konsumsi listrik meningkat sebesar 14,71 persen dibandingkan tahun 2021, dimana  dari 2,56 juta Megawatt hour (MWh) pada tahun 2021 naik menjadi 2.94 juta MWh pada tahun 2022.

“Angka kenaikan konsumsi ini juga tercatat  berada di atas pertumbuhan konsumsi listrik nasional  di angka 6,17 persen,” kata Irwansyah.

Irwansyah menjelaskan,  saat ini daya mampu kelistrikan di Batam mencapai 569 megawatt (MW) dengan beban puncak sebesar 538 MW. PLN memproyeksikan Batam akan mengalami surprised demand pada tahun 2026 sebesar 508 MVA dan terus meningkat kebutuhan hingga 1.008 MVA pada tahun 2030.

“Untuk memenuhi pertumbuhan kebutuhan listrik, PLN merencanakan penambahan kapasitas pembangkit sebesar 860 MW hingga 2030. Sehingga kami yakin siap memenuhi kebutuhan listrik di Batam,” katanya.

Berdasarkan RUPTL 2023-2032, PT PLN Batam memproyeksikan kebutuhan tenaga listrik 10 tahun ke depan akan meningkat dengan pertumbuhan rata-rata sekitar 6% per tahun.

Peningkatan kebutuhan tersebut akan dipasok dengan tambahan daya sejumlah 860 MW yang terdiri dari PLTS 126 MW, PLTG 50 MW, PLTGU 159 MW dan PLTMG 125 MW serta dan kerja sama antarwilayah usaha dengan PT PLN (Persero) 400 MW.

Ini merupakan pertama kalinya PT PLN Batam memiliki RUPTL dengan lompatan target bauran EBT yang signifikan yaitu mencapai 24% pada tahun 2026 dan terus meningkat secara bertahap hingga mencapai 35% pada tahun 2032.

Peningkatan bauran EBT tersebut akan dicapai dengan pengembangan PLTS di Pulau Batam dan penyaluran tenaga listrik berbasiskan EBT dari grid Sumatera melalui interkoneksi Sumatera-Batam nantinya.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Monitor Saham BUMN



Monitor5 hours ago

PP Persis Apresiasi Kapolri: Humanis, Simpati dan Empati

Monitor6 hours ago

Mundur dari PBB, Yusril Persiapan Masuk Kabinet Prabowo?

Monitor8 hours ago

Perdagangan dengan Selandia Baru Optimis Capai Target, Ini Ekspor Utama RI

Monitor9 hours ago

Ekonomi Biru Penting Bagi Indonesia, Tapi Harus Perhatikan Hal Ini

Monitor9 hours ago

Elon Musk Tertarik Investasi di RI, Ini Sektor yang Dibidik

Monitor9 hours ago

Ternyata Ini Alasan Elon Musk Hadir di World Water Forum Bali

Monitor9 hours ago

World Water Forum Dinilai Mendesak Bagi Dunia, Apa Urgensinya?

Monitor9 hours ago

Puji Anas Urbaningrum, Bamsoet Beri Kode Keras

Sportechment10 hours ago

Elon Musk Resmikan Layanan Internet Starlink di Bali, Jokowi Batal Hadir

Monitor10 hours ago

Bamsoet Hendaki Adanya Forum Presiden, Untuk Apa?

Ruang Sujud10 hours ago

Masyaallah! Ayat Al-Qur’an Ini Buat Profesor Jepang Mualaf

Sportechment13 hours ago

Kata-kata Erick Thohir Usai Oxford United Promosi ke Divisi Championship

Ruang Sujud14 hours ago

Kewajiban Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Begini Penjelasan Pemerintah

Sportechment14 hours ago

Belum Jelas Siapa Juara, Arsenal Sudah Latihan Angkat Tropi, Lha Kok Bisa?

Ruang Sujud16 hours ago

Alhamdulillah! Kota Brighton and Hove Inggris Dipimpin Seorang Muslim

Monitor17 hours ago

Ini Negara Penghasil Emisi CO2 Terbesar di Sektor Ketenagalistrikan, Indonesia Ada?

Pangan17 hours ago

UMKM Budidaya Ikan Patut Senang, BUMN Perikanan Lakukan Ini Untuk Kalian

Logistik17 hours ago

Damri Jajaki Peluang Go Internasional, Kemana?

Infografis17 hours ago

Muhadjir Effendy Soal UKT Naik: Sembrono

Monitor19 hours ago

Elon Musk Tertarik Investasi di RI, Ini Sektor yang Dibidik