Connect with us

News

Menghayati Bulan Suci Ramadan sebagai Syahru Ad-du’a

Faisal Maarif

Published

on

Monitorday.com – Bulan suci Ramadan dalam Islam memiliki banyak sebutan, salah satunya Syahru Ad-du’a atau bulan doa. Hal ini lantaran umat Muslim dianjurkan memperbanyak berdoa di bulan suci. Sebab, permohonan yang dipanjatkan di bulan ini akan diijabah Allah Swt.

Demikian Disampaikan oleh Wakil Bendahara Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Muchlas Rowi saat memberikan tausiyah dalam acara bertajuk “Syiar Ramadan, Literasi Penjaminan, Santunan dan Tausiyah”, yang digelar oleh PT Jamkrindo di Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI), Jawa Barat, pada Kamis (29/3/2024)

Mengutip hadis Nabi Muhammad Saw, Muchlas menyebut bahwa satu di antara tiga golongan orang yang doanya dikabulkan ialah, orang yang berpuasa hingga ia berbuka. Sehingga dianjurkan bagi orang berpuasa untuk banyak berdoa.

“Jadi di Bulan ini, Allah Swt. akan mengabulkan semua permintaan apabila kita memohon doa. dan Doa-doa itu akan melesat ke langit,” ujar dia.

Muchlas pun mencontohkan, PT Jamkrindo yang dalam acara itu melakukan santunan kepada 120 anak yatim, tidak hanya sebagai bentuk kepedulian dan juga tanggung jawab sosial, namun juga untuk menghadap berkah ramadan dan memohon doa kepada para yatim yang disantuni.

“Santunan ke anak Yatim yang dilakukan Jamkrindo ini juga dalam rangka menharap berkah ramadan. Jadi disamping membantu, kami juga meminta doa kepada para anak yatim ini agar Jamkrindo kedepan semakin maju,” ujar Muchlas, yang juga Komisaris Independen PT Jamkrindo ini

Muchlas pun bercerita bahwa di masjidil haram, ada seorang sosok yang sederhana, baik dalam sikap maupun penampilan. Di mana dikabarkan, orang tersebut selama sebulan penuh selama ramadan selalu memberi makan orang yang berpuasa sebagai cara untuk menjemput keberkahan ramadan.

Muchlas menyebut bahwa orang itu benar-benar mengamalkan Hadis Nabi Saw. yang berbunyi, “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga” (HR. Tirmidzi).

“Bahkan ketika orang itu tidak mampu, dia akan sungguh-sungguh berupaya agar bisa membantu orang lain yang sedang berpuasa. Karena dia benar-benar mengharap berkah di bulan suci ini,” demikian kata Muchlas Rowi.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *