Connect with us

News

Ini Alasan Pentingnya Hilirisasi Pertanian Ala Prabowo-Gibran

Mutia Tri Maharani

Published

on

Monitorday.com – Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menjelaskan pentingnya hirilisasi pertanian di Indonesia, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani dan meningkatkan daya saing pertanian.

Wakil Komandan Tim Delta TKN Prabowo-Gibran La Ode Labsin Naadu mengatakan, hilirisasi pertanian bukan hanya tentang mengubah profesi petani di Indonesia menjadi lebih modern, melainkan juga mengubah paradigma dari petani gabah menjadi petani beras.

“Petani tidak hanya menjadi produsen gabah tetapi juga perancang utama dalam menghasilkan beras berkualitas tinggi,” kata Labsin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (31/12).

Labsin menjelaskan, transformasi petani itu, bukan hanya tentang pergeseran dari satu fase produksi ke fase berikutnya, melainkan sebuah evolusi dalam pemikiran dan tindakan petani. Hal itu dilakukan dengan mengadopsi praktik pertanian modern, pemanfaatan teknologi, dan peningkatan keterampilan dalam mengelola proses produksi beras.

Labsin yang juga Dewan Pembina Angkatan Muda Prabowo (Ampera) menyatakan pentingnya hilirisasi pertanian juga tercermin dalam upaya mencapai swasembada pangan, dan peningkatan kesejahteraan petani melalui proyek Food Estate. Meskipun mendapat kritik, proyek itu lanjut dia, memiliki potensi besar untuk masa depan pertanian Indonesia.

Dia menjelaskan alasan pertama, Food Estate dapat menjadi laboratorium perkembangan pertanian, dengan fokus pada pengembangan teknologi dan praktik pertanian terkini. Kedua, proyek itu diarahkan untuk mengembangkan lahan yang sebelumnya tidak produktif, memberikan peluang bagi rehabilitasi ekosistem dan peningkatan keberlanjutan lingkungan.

Ketiga, Food Estate dapat menjadi katalis untuk memberdayakan petani melalui akses ke pengetahuan, teknologi, dan pasar yang lebih luas. Keempat, proyek ini mendorong pengembangan agroindustri, mengurangi ketergantungan pada sektor pertanian tunggal.

Kelima, Food Estate menciptakan peluang ekonomi dan sosial di wilayah-wilayah terpencil melalui investasi dan penciptaan lapangan kerja. Terakhir, desain Food Estate dapat menjadi model untuk pertanian yang ramah lingkungan dan efisien dari segi energi.

“Tantangan lain dalam Food Estate ialah memastikan bahwa petani yang terlibat, mendapatkan nilai tambah yang maksimal. Melalui pendekatan hilirisasi, pemerintah dapat membantu petani mengadopsi praktik modern dan memaksimalkan hasil panen mereka,” tegasnya.

Labsin berharap kolaborasi antara Kementerian Pertanian sebagai sektor utama Food Estate dan Kementerian/lembaga terkait lainnya menjadi kunci kesinambungan dalam mengangkat kesejahteraan petani.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *