Telekomunikasi
Ini Dia Proyek ANTARA Garapan Nindia Karya
Published
7 months agoon
By
Deni IrawanMenteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi meresmikan ANTARA Heritage Center di kawasan Pasar Baru, Jakarta. Budi Arie berharap peresmian pusat cagar budaya ini dapat mendorong Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA untuk terus maju di tengah pesatnya perkembangan industri media.
“Jangan sampai sejarah ini cuma menjadi batu peringatan saja tetapi juga untuk memberikan kita kepercayaan diri untuk maju, karena industri media itu akan berkembang terus, karena ekosistem digital ini berkembang pesat dan saya yakin ANTARA akan bisa melakukan adaptasi terhadap semua perkembangan dan kemajuan yang terjadi,” ujar Budi Arie dalam acara peresmian pada Selasa (14/5).
Budi Arie juga mengapresiasi peresmian ANTARA Heritage Center dan mengingatkan kontribusi signifikan ANTARA sejak didirikan pada tahun 1937 oleh Adam Malik, Soemanang, A.M. Sipahoetar, dan Pandoe Kartawigoena, terutama pada masa kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Sebagai kantor lembaga pemberitaan nasional, ANTARA diharapkan terus memberikan inspirasi dan informasi yang mendorong kemajuan Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045.
“Inilah tugas ANTARA untuk terus memberi semangat, memberi motivasi dan memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa waktu yang tepat bagi Indonesia untuk menjadi negara maju adalah di tahun 2045, dengan segenap dukungan dan daya upaya dari segenap masyarakat,” tambahnya.
Menteri BUMN Erick Thohir yang hadir dalam peresmiannya berharap ANTARA Heritage Center bukan hanya destinasi yang menceritakan sejarah.
“Ini adalah komitmen bersama dalam menjaga Heritage bangsa, saya berharap agar keberadaan Antara Heritage Center ini bukan hanya menceritakan sejarah, tetapi juga harus mampu menciptakan sejarah baru dalam kolaborasi dan inovasi,” kata Erick dalam keterangan yang diterima Monitorday, Selasa (14/5).
Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Akhmad Munir melaporkan bahwa renovasi ANTARA Heritage Center dimulai tujuh bulan lalu melalui sinergi BUMN dengan PT Nindya Karya. Renovasi ini menghadapi tantangan besar karena status gedung sebagai cagar budaya kelas A yang memerlukan pengembalian ke bentuk aslinya.
“Jadi secara teknis agak sulit dan secara literasi dokumenternya juga digali dari dokumen-dokumen dari Belanda, dan Alhamdulillah pada pagi ini kita bisa bersama-sama menjadi saksi dan Insya Allah ANTARA akan terus bersama bangsa Indonesia ini mengawal perjalanan sejarah, persis sama ketika ANTARA mengibarkan dan menyebarkan kemerdekaan RI ke seluruh mancanegara,” ucap Akhmad Munir.
Kompleks ANTARA Heritage Center, yang baru saja rampung direvitalisasi, merupakan bangunan cagar budaya kelas A dan bagian dari Weltevreden, kawasan bersejarah di Batavia. Gedung ini menjadi saksi sejarah tempat pertama kali proklamasi kemerdekaan Indonesia digaungkan ke seluruh penjuru dunia. Pada tahun 2024, usia gedung mencapai 107 tahun.
Kompleks ini terdiri dari Griya Aneta dan Graha ANTARA. Griya Aneta dibangun pada tahun 1917 oleh raja media asal Hindia Belanda, Dominique Willem Barrety. Gedung ini kemudian menjadi Kantor Berita Belanda Aneta dan beralih ke Kantor Berita ANTARA pada 1962 di bawah Presiden Soekarno.
Kedua gedung tersebut telah direvitalisasi menjadi ANTARA Heritage Center dengan berbagai fasilitas dan ruangan sesuai kebutuhan masyarakat saat ini tanpa menghilangkan sisi sejarahnya. Fasilitas di ANTARA Heritage Center meliputi Ruang Rapat Adinegoro, Ruang Rapat Kolaborasi, Museum ANTARA, Galeri 1, Galeri 2, Loby Utama Adam Malik, Ruang Atelier, Selasar Taman Langit, Taman Langit 1, dan Taman Langit 2.