Connect with us

Ruang Sujud

Kisah Rasulullah SAW Mengungsi ke Habasyah

Avatar

Published

on

Salah satu bab yang menarik dari sejarah awal Islam adalah ketika Rasulullah Muhammad SAW dan para pengikutnya mengalami masa-masa sulit di Mekah. Salah satu peristiwa penting dalam rentang waktu ini adalah hijrah atau perpindahan ke Habasyah. Kisah ini memperlihatkan bagaimana Rasulullah SAW dan para sahabatnya menemukan perlindungan di Habasyah dalam menghadapi tekanan dan persekusi di Mekah.

Latar Belakang

Mekah pada masa itu merupakan tempat di mana kaum muslim menghadapi kesulitan yang sangat besar akibat kekejaman dan penindasan dari orang-orang Quraisy. Mereka yang telah memeluk Islam menghadapi penganiayaan yang tak terhitung jumlahnya. Di tengah keadaan ini, Rasulullah SAW memberikan izin kepada sebagian pengikutnya untuk mengungsi ke Habasyah.

Mengungsi ke Habasyah

Pada tahun kelima kenabian, Rasulullah SAW memerintahkan kepada beberapa sahabatnya untuk mengungsi ke Habasyah yang dipimpin oleh raja yang adil, Najasyi. Tujuan hijrah ini adalah untuk mencari perlindungan dari kezaliman yang dilakukan oleh Quraisy terhadap kaum Muslimin di Mekah.

Rombongan yang dipimpin oleh Jafar bin Abi Thalib dan istrinya, serta beberapa sahabat lainnya, tiba di Habasyah dengan harapan dapat hidup dalam kedamaian. Ketika mereka tiba di sana, Raja Najasyi memberikan mereka perlindungan dan kebebasan untuk menjalankan ajaran Islam tanpa takut akan penganiayaan.

Interaksi dengan Raja Najasyi

Saat Quraisy mengetahui bahwa para pengikut Muhammad SAW telah pergi ke Habasyah, mereka mengirim utusan untuk meminta pengembalian mereka ke Mekah. Di hadapan Raja Najasyi, Amr bin Ash, utusan Quraisy, mencoba meyakinkan raja untuk mengembalikan pengikut Muhammad SAW dengan berbagai argumen yang tidak benar.

Namun, dalam sidang yang diadakan oleh Raja Najasyi, Jafar bin Abi Thalib, salah satu pengikut Rasulullah SAW yang memimpin rombongan, memberikan penjelasan yang lugas dan jujur tentang ajaran Islam. Keberanian dan kejujuran Jafar dalam menjelaskan Islam membuat Raja Najasyi merasa terkesan.

Kedamaian di Habasyah

Raja Najasyi menolak untuk menyerahkan para pengikut Muhammad SAW kepada utusan Quraisy dan bahkan mengizinkan mereka untuk tinggal di Habasyah dengan aman. Dalam keadaan itu, para pengikut Rasulullah SAW hidup dalam kedamaian dan kebebasan untuk menjalankan ajaran Islam tanpa takut akan penindasan.

Pelajaran dari Kisah Hijrah ke Habasyah

Kisah hijrah ke Habasyah memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi umat Islam. Peristiwa ini menunjukkan betapa pentingnya mencari tempat perlindungan ketika kebebasan beragama dan kehidupan dipertaruhkan. Ini juga menyoroti pentingnya keadilan yang diperjuangkan oleh Raja Najasyi, yang menghormati hak asasi manusia dan memberikan perlindungan kepada kaum yang teraniaya.

Penutup

Kisah Rasulullah SAW dan pengikutnya yang mengungsi ke Habasyah adalah contoh nyata tentang bagaimana mencari perlindungan dan keamanan dalam situasi di mana keadilan dan kebebasan agama terancam. Ini juga menggambarkan bagaimana umat Islam harus berusaha mencari tempat yang aman untuk menjalankan agama tanpa takut akan penganiayaan. Semoga kisah hijrah ke Habasyah menjadi inspirasi bagi umat Islam untuk selalu mencari kedamaian, keadilan, dan perlindungan dalam menjalankan agama mereka.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *