Connect with us

News

Lepas Pasukan Perdamaian PBB, Kapolri: Titip Nama Baik Polri dan Indonesia

Natsir Amir

Published

on

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melepas keberangkatan Kontingen Garuda Bhayangkara (Garbha) Satgas FPU 5 Minusca yang akan bertugas di Bangui, Afrika Tengah. Kapolri menitipkan nama baik Polri dan Indonesia kepada satgas yang bertugas.

Upacara pelepasan Kontingen Garbha Satgas FPU 5 Minusca ini berlangsung di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Jakarta, Selasa (19/9/2023).

Kapolri memimpin upacara pelepasan dalam suasana khidmat.

“Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kementerian Luar Negeri, Divhubinter Polri, dan seluruh pihak yang turut berkontribusi dalam mendukung kesiapan kontingen ini,” kata Sigit mengawali sambutannya.

Sigit berharap upacara pelepasan tersebut makin meningkatkan kebanggaan dan semangat seluruh personel Garbha Satgas FPU 5 Minusca. Dia berharap pelaksanaan misi dapat berjalan optimal serta berkontribusi terhadap perdamaian di wilayah penugasan

Sigit mengatakan, sebagaimana amanat Piagam PBB yang ditandatangani 26 Juni 1945, Dewan Keamanan PBB melaksanakan operasi 3 pemeliharaan perdamaian PBB guna mewujudkan perdamaian dan keamanan internasional. Ini melibatkan negara-negara anggota PBB, termasuk Indonesia.

Saat ini, lanjut Sigit, Polri kembali mengirimkan Kontingen Garbha Satgas FPU 5 Minusca dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB di Bangui, Afrika Tengah. Kontingen diikuti 140 personel Polri dengan rincian 116 Polki dan 24 Polwan.

Sigit mengatakan, kontingen ini beranggotakan para personel tangguh yang sudah melalui proses seleksi dan assessment, serta dibekali dengan pelatihan pra penugasan sesuai standar PBB selama 7 bulan. Dia berpesan agar kontingen ini bertugas dengan sebaik-baiknya.

“Menjadi pasukan perdamaian merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan yang luar biasa. Bukan hanya berkontribusi pada perdamaian dunia, namun rekan-rekan juga merupakan etalase yang membawa nama harum bangsa Indonesia di dunia,” kata Sigit.

“Untuk itu, keberhasilan misi menjadi harga mati yang harus diperjuangkan. Melalui misi ini, rekan-rekan diharapkan berkontribusi terhadap stabilitas keamanan dan penyelesaian konflik di tempat penugasan, serta juga meningkatkan international trust terhadap Indonesia,” sambungnya menegaskan.

Sigit mengatakan, pada tahun 2023 Lowy Institute menempatkan Indonesia pada peringkat pertama se-ASEAN dalam hal diplomatic influence dan peringkat sembilan dari 26 negara di dunia dalam hal comprehensive power.
Capaian tersebut menurutnya harus terus ditingkatkan oleh seluruh komponen bangsa, termasuk oleh para pasukan pemelihara perdamaian.

Karena itu, Sigit meminta Kontingen Garbha Satgas FPU 5 Minusca bisa melaksanakan penugasan dengan disiplin dan profesional. Dia berharap kontingen ini mampu menyelesaikan misi dengan baik dan meraih berbagai penghargaan dari organisasi internasional, dari pemerintah, maupun kepolisian setempat sebagaimana kontingen sebelumnya.

Sigit menyebut, sebagaimana yang pernah disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi), keberhasilan itu akan memberikan multiplier effect bagi bangsa Indonesia. Dengan international trust yang tinggi, kredibilitas Indonesia akan lebih diakui, kedaulatan Indonesia akan lebih dihormati.

Sebelum mengakhiri amanatnya, Kapolri menekankan 5 hal penting agar dipedomani dan dilaksanakan Kontingen Garbha Satgas FPU 5 Minusca dalam pelaksanaan tugas. Kelima hal itu adalah:

  1. Tingkatkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Percayalah tugas yang di emban akan menjadi ladang amal ibadah bagi rekan-rekan sekalian.
  2. Saat tiba di wilayah tugas nanti, segera beradaptasi dengan situasi di wilayah misi dan hindari segala bentuk penyimpangan sekecil apapun demi menjaga nama baik institusi Polri dan bangsa Indonesia.
  3. Jadikan perlindungan kepada masyarakat sebagai prioritas utama.
  4. Jaga terus kekompakan dan soliditas internal Kontingen Garbha Satgas FPU 5 Minusca dan sinergi dengan kontingen negara lainnya, Pemerintah/ Kepolisian setempat serta organisasi internasional, sehingga dapat mendukung pelaksanaan tugas.
  5. Tanamkanlah kebanggaan bahwa misi ini adalah tugas mulia yang membawa manfaat bagi kemanusiaan dan perdamaian dunia.

“Terakhir, saya mengucapkan selamat bertugas. Saya titipkan nama baik institusi Polri maupun bangsa Indonesia di pundak rekan-rekan sekalian. Kita semua berharap, rekan-rekan senantiasa diberikan keselamatan maupun kekuatan, sehingga nantinya dapat kembali ke tanah air tanpa kurang suatu apapun,” kata Sigit.

Sigit menutup amanatnya dengan meneriakkan Salam Garuda sambil mengepalkan tangan kanannya ke atas.

“Garuda, Garuda, Garuda, Hu Ha!” sambut Kontingen Garbha Satgas FPU 5 Minusca dengan semangat.

Keikutsertaan Indonesia pada misi pemeliharaan perdamaian PBB dimulai sejak tahun 1957 pada misi UN Emergency Force (UNEF) di Sinai, Mesir dengan tugas terbatas pada pemeliharaan gencatan senjata dan stabilisasi situasi konflik. Tuntutan tugas terbatas yang diamanatkan tersebut semakin berkembang mulai dari implementasi perjanjian damai di antara pihak yang berkonflik, penanganan kekerasan seksual, terorisme, radikalisme hingga penegakan hukum, sehingga dibutuhkan peran serta unsur Kepolisian.

Sejak tahun 1989, Polri telah mengirimkan 3.184 personel sebagai Formed Police Unit (FPU) maupun Individual Police Officer (IPO) pada 21 misi di 19 Negara sehingga Polri berhasil menempati peringkat ke-11 pada kategori kepolisian negara yang paling berkontribusi dalam misi Pemeliharaan Perdamaian PBB (Police Contributing Country).

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *