Connect with us

News

Mahfud MD: Kebijakan PTNBH Matikan Kampus Swasta

Faisal Maarif

Published

on

Monitorday.com – Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD mengkritik kebijakan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) yang dinilai membuat banyak perguruan tinggi swasta kwalahan karena sulit mendapat mahasiswa.

Hal tersebut terungkap dalam acara Dialog Terbuka Muhammadiyah Bersama Calon Pemimpin Bangsa, bersama Paslon Ganjar-Mahfud di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Kamis (23/11).

“Jadi PTNBH ini sekarang terlalu dianggap atau dirasakan terlalu eksesif ya. Itu nerima mahasiswa siang malam dan sebagainya, sehingga yang swasta-swasta itu banyak yang ditutup bahkan Karena kemudian tidak mendapat mahasiswa,” kata Mahfud.

Untuk diketahui, PTNBH merupakan perguruan tinggi yang memiliki otonomi penuh untuk mengelola perguruan tinggi sendiri. Termasuk mengelola keuangan, sumber daya yang dimiliki, hingga kebebasan membuat kebijakan perguruan tinggi.

“Saya kira ini kita nanti bicara lagi lah, kita bisa tata lagi tentang ini pembatasan-pembatasan tugas terhadap PTNBH,” ujar Mahfud.

Menurut Mahfud, PTNBH pada aplikasinya diarahkan kepada budaya komersial yang mengedepankan persaingan. Hal tersebut dinilainya tidak sesuai dengan budaya kebersamaan di Indonesia.

“Kita itu kan harusnya budaya bahari, budaya kebersamaan. Budaya bahari itu sama dengan kita. Di tengah laut kita ada di atas kapal melihat ombak banyak, itu artinya banyak perbedaan. Tapi kalau dilihat dari tepi pantai, laut itu seperti rata bagus rukun,” ujarnya.

“Nah sekarang ini, pengelolaan perguruan tinggi dibawa masuk ke budaya kontinental, budaya persaingan yang satu memangsa yang lain,” sambung dia.

Lebih lanjut, Menko Polhukam ini menyebut bahwa kebijakan yang diterapkan ini sejatinya benar secara diagnosis, namun tidak tepat dalam perlakuannya.

“Tadi betul soal guru-guru yang swasta yang kemudian diambil negeri itu sebenarnya diagnosisnya benar, tapi terapinya salah. Kenapa diagnosisnya benar? Benar bahwa sekolah-sekolah swasta, madrasah itu perlu guru tetap yang sudah memenuhu syarat untuk digaji oleh pemerintah. Itu masalahnya, diagnosisnya kan. Lalu diambil, malah tambah mati nih yang swasta ini,” tandasnya.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *