Connect with us

Monitor

Masuk Proyek Strategis Nasional, Pengapalan Pertama Kargo LNG Tangguh Beri Dampak Signifikan

Renold Rinaldi

Published

on

Monitorday.com – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengumumkan bahwa kargo LNG (liquefied natural gas) pertama yang diproduksi dari fasilitas Tangguh Train 3 di Papua Barat telah dikirim ke pembangkit listrik PT PLN (Persero). Hal ini menandakan mulainya operasi komersil dari proyek pengembangan Tangguh.

Kargo LNG pertama dari Tangguh Train 3 kini tengah berlayar menuju fasilitas regasifikasi PLN di Arun, provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Dengan beroperasinya Tangguh Train 3, maka kapasitas produksi dari dua Train yang saat ini telah beroperasi akan bertambah 3,8 juta ton dan membuat total kapasitas produksi tahunan menjadi 11,4 juta ton.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan capaian ini merupakan kemajuan  luar biasa dari sebuah proyek strategi nasional yang besar. “Pengapalan pertama kargo LNG ke PLN ini juga memberikan sinyal positif terhadap daya serap gas dalam negeri yang akan digunakan untuk menjawab tantangan energi Indonesia,” ungkap Dwi, di Jakarta.

Dwi menjelaskan bahwa Tangguh merupakan produsen LNG terbesar di Indonesia dan produksi dari Tangguh Train 3 akan berkontribusi signifikan dalam pencapaian target produksi gas nasional sebesar 12 BSCFD (miliar standar kaki kubik per hari)  pada tahun 2030.

“Dengan bertambahnya kapasitas produksi gas, membuat Tangguh akan memegang peranan penting dalam menjawab kebutuhan energi gas di Indonesia yang terus bertambah. Total produksi gas dari Tangguh kini mencapai lebih dari sepertiga produksi gas nasional,” kata Dwi.

Di luar tambahan Train LNG baru, proyek pengembangan Tangguh juga mencakup konstruksi dua anjungan lepas Pantai, 13 sumur produksi, fasilitas pemrosesan LNG, serta infrastruktur pendukung lainnya.

Dalam perjalanannya, proyek ini terdampak cukup hebat oleh situasi pandemi COVID-19 dan membutuhkan waktu enam setengah tahun untuk penyelesaian setelah mendapatkan persetujuan akhir investasi di tahun 2016. Pada puncak konstruksi, terdapat lebih dari 13.500 pekerja yang terlibat dalam konstruksi proyek yang terletak di wilayah terpencil ini dan sebanyak 155 juta jam kerja telah dihabiskan untuk merampungkan proyek.

Anja-Isabel Dotzenrath, EVP Gas and Lowcarbon Energy bp mengatakan Tangguh Train 3 telah beroperasi dengan aman, hal ini menandakan fase baru untuk Tangguh LNG dan ini merupakan capaian yang amat membanggakan untuk bp dan juga para mitra Tangguh.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia atas kemitraan yang solid dan juga dukungan yang terus diberikan kepada kami sehingga kita bisa sampai di hari ini,” ungkapnya.

Tangguh merupakan proyek yang penting untuk bp dan Indonesia. Saat ini, Tangguh akan berkontribusi terhadap sepertiga dari produksi gas Indonesia, dan akan berkontribusi secara signifikan dalam menjawab kebutuhan akan energi yang lebih terjangkau dan dapat diandalkan untuk bp.

“Membangun bisnis gas/LNG adalah strategi kami untuk bertransformasi menjadi perusahaan energi terpadu (integrated energy company), yang berinvestasi ke sistem energi hydrocarbon dan kepada pembangunan bisnis rendah karbon yang baru,” jelas Anja.

Dari awal operasi, Tangguh telah menciptakan dampak sosial dan ekonomi positif yang signifikan melalu program pengembangan masyarakat yang komprehensif. Tangguh Train 3 akan meningkatkan dampak positif tersebut, dengan sebagian gas yang diproduksi didedikasikan kepada elektrifikasi di Papua Barat dan untuk melanjutkan pengembangan pekerja Tangguh dari Papua dari 73% sampai 85% pada tahun 2029, sesuai dengan komitmen yang telah dibuat oleh Tangguh.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Monitor Saham BUMN



Review2 hours ago

Karen, BJR, dan Pentingnya Komisaris Independen

Sportechment2 hours ago

Persib Otw Final Championship Series Liga 1 Usai Cukur Bali United

Monitor3 hours ago

Hadapi Perubahan Zaman yang Dinamis, Bamsoet Minta Pendidikan Harus…

Monitor5 hours ago

Jenis Kejahatan Paling Banyak Dilaporkan di Indonesia, Mana Paling Tinggi?

Sportechment7 hours ago

Dikabarkan Dekat dengan Putri Ferry Maryadi, Ini Aset-Karir Rizwan Anak Sule

Ruang Sujud7 hours ago

Jangan Salah Pilih! Berikut 4 Tips Pilih Hewan Kurban Yang Benar!

Pangan8 hours ago

Mantan Direktur BNI Jadi Direktur Utama ID Food, Siapa Dia?

Pangan8 hours ago

Bulog Serap Ribuan Ton Jagung dari Petani, Gini Caranya!

Monitor8 hours ago

Tanggapi Upaya Prabowo Merangkul Semua, Herdropriyono Malah Bilang Begini

Migas9 hours ago

Keren! PLN Sulap Batang Singkong Jadi Biomassa untuk PLTU

Pangan9 hours ago

BDKR Bagikan Dividen Rp 23,79 Miliar, Catat Tanggalnya!

Kehutanan10 hours ago

Perhutani Kerjasama Dengan Pabrik Gula , Bisakah Swasembada Gula Tercapai?

Ruang Sujud10 hours ago

Warga Israel Injak-Injak Indomie, Bagaimana Respon Pemerintah?

Monitor12 hours ago

Potensi Konflik Kepentingan, Komposisi Pansel KPK Tak Ideal

Ruang Sujud12 hours ago

8 Hal Ini Tidak Boleh Kamu Lakukan Saat Beribadah Haji

Sportechment12 hours ago

Viral Foto Dugaan Nikah Lagi, Cinta Penelope Langsung Klarifikasi

Sportechment13 hours ago

Mulai 2027 MotoGP Bakal Ubah Aturan Balapan, Ini Tujuannya

Monitor18 hours ago

Prabowo Mau Rangkul Semua Pihak, Hendropriyono: Agak Lain?

Logistik18 hours ago

ASDP On Fire di 37 Pelabuhan, Performanya Buat Merinding

Logistik18 hours ago

Bisa Apa Kemenhub di 10 Tahun Terakhir? Ini Kata Budi Karya