News
Menteri Pertanian Himbau Petani Untuk Membeli Pupuk Bersubsidi Yang Melimpah
Published
7 months agoon
By
Zee HanifaMonitorday.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendorong para petani penerima alokasi pupuk bersubsidi untuk segera mengembalikan kuota yang telah tercapai guna mempercepat laju tanam dan produksi padi. Hal ini dilakukan setelah ditetapkan alokasi tambahan pupuk bersubsidi, memungkinkan petani memanfaatkan pupuk tersebut untuk mempercepat proses tanam dan produksi.
“Alhamdulillah, telah ditetapkan alokasi tambahan pupuk bersubsidi sehingga petani dapat segera memanfaatkan pupuk bersubsidi ini untuk mempercepat proses tanam dan produksi. Hal ini untuk memastikan pada musim tanam berikutnya seluruh kuota akan terserap secara maksimal dan proses budidayanya tidak terhambat,” kata Amran dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Mentan mengatakan penambahan pupuk bersubsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton atau naik 100 persen sudah mendapat persetujuan Presiden Joko Widodo. “Dan kini pupuk tambahan sudah mulai didistribusikan dan pengembaliannya juga semakin mudah dengan menggunakan kartu petani atau hanya menggunakan KTP,” kata Menteri Pertanian Amran.
Dikatakannya, berdasarkan data per 30 April 2024, penerapan pupuk bersubsidi saat ini mencapai 18,12 persen dari total alokasi 9.550.000 ton.
Mengetahui jumlah pupuk yang belum terdistribusi, Amran berharap petani segera membeli kembali pupuk tersebut. “Masih ada kuota lebih dari 50.persen dari total alokasi. Segera beli kembali pupuk yang ada agar tidak ada lagi cerita kekurangan pupuk di tahun ini,” kata Mentan Amran.
Amran mengatakan, Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01 Tahun 2024 yang merupakan perubahan atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan HET Pupuk Bersubsidi.
Itu dimaksudkan untuk memperbaiki pengelolaan subsidi pupuk dan meningkatkan produksi pertanian untuk meminimalkan dampak El Nino yang menyebabkan impor pertanian.
“Jadi ke depan bagaimana kita bisa mengurangi impor tahun depan karena saat ini impor kita 3,5 juta (beras) dan bisa bertambah lagi kalau kita tidak menghilangkannya sekarang juga,” ujarnya.
Syarat bagi petani untuk mendapatkan kembali pupuk bersubsidi adalah petani harus menjadi anggota Poktan dan terdaftar di e-RDKK yang dikeluarkan SIMLUHTAN.
“Pastikan petani terdaftar di e-RDKK. Alokasi pupuk bersubsidi dirinci berdasarkan jenis pupuk, jumlah pupuk dan alokasi wilayah. Pertimbangan penetapan” Alokasi: e-RDKK dan rincian alokasi per wilayah dengan mempertimbangkan luas wilayah sawah dan LP2B,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Ali Jamil menambahkan, pihaknya kini tengah mendalami sosialisasi Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01 Tahun 2024.
Ia menegaskan tahun ini masih banyak putaran subsidi pupuk. Selain itu, Peraturan Kementerian Pertanian 01 Tahun 2024 juga mengatur tambahan pupuk organik bersubsidi.
“Musim tanam kedua dan seterusnya menjamin keamanan pupuk. Dengan demikian, penanaman dan produksi dapat dipercepat karena Pemerintah telah menyiapkan subsidi pupuk sesuai peruntukannya dan sekarang juga ada pupuk organik,” kata Ali.
Saat ini tingkat pemakaian tertinggi di tingkat provinsi sebesar 29,47 persen berada di Provinsi Riau. Ali Jamil serukan provinsi lain juga meningkatkan penggunaan alokasi subsidi.
“Ini kabar baik, kabar baik bagi seluruh petani Indonesia. Petani tidak perlu lagi khawatir mengenai pupuk. Pemerintah daerah harus proaktif menyosialisasikan masalah ini,” ujarnya.