Monitorday.com – Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Ruby Mulyawan mengatakan, di sepanjang 2023, PHR berhasil mempertahankan posisinya sebagai penghasil minyak dan gas (migas) terbesar di Indonesia dengan memproduksi 167.270 barel setara minyak per hari (BOEPD).
“Di tahun kedua beroperasi pasca proses alih kelola, PT Pertamina Hulu Rokan terus menunjukkan perkembangan yang sangat berarti. Perseroan mengakselerasi kegiatan eksplorasi dan pengembangan melalui berbagai terobosan,” kata Ruby dalam siaran persnya, Jumat (17/5).
Rubi menjelaskan, pihaknya telah melakukan peningkatan keandalan peralatan pengeboran dan menerapkan kegiatan pengeboran secara paralel (offline activity), penerapan teknologi dan digitalisasi, serta melakukan investasi yang dapat mendukung peningkatan kinerja perusahaan.
Pada 2023, kata Ruby, PHR menjalankan strategi investasi yang tidak hanya berfokus pada peralatan operasional, tapi juga pada aspek pengembangan teknologi dan sumber daya manusia (SDM), investasi pada pengembangan bisnis (business development), dan non-bisnis (non-business development).
Melalui langkah-langkah tersebut, PHR mampu mempertahankan posisinya sebagai produsen minyak terbesar di Indonesia.
“Kami meyakini bahwa melalui program-program operasi, pengembangan bisnis dan inisiatif inovasi teknologi digital yang dijalankan sepanjang tahun 2023 PHR mampu meraih pertumbuhan yang berkelanjutan,’ ucapnya.
Dalam rapat itu, Ruby menyebut beberapa hal yang telah dilaksanakan oleh PHR pada 2023, salah satunya pembayaran dana Participating Interest (Pl) sebesar 10 persen dengan total nilai Rp 3,5 triliun kepada PT Riau Petroleum Rokan (RPR) sebagai badan usaha milik daerah (BUMD) pengelola dana PI yang ditunjuk oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.
“Selain itu, PHR juga berhasil menambah cadangan reserve migas sebesar 86,95 juta barel setara minyak (MMBOE). Angka ini melebihi target dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) PHR 2023 sebesar 73,51 MMBOE,” ujar Ruby.
Seiring kinerja operasi, PHR juga memperhatikan aspek lingkungan. Pada 2023, PHR berhasil mereduksi emisi karbon dioksida (CO2) sebesar 74.827 ton.
Capaian ini berhasil mendapatkan predikat Biru Proper (Public Disclosure Program for Environmental Compliance) yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) untuk tiga area operasi di Minas, Kabupaten Siak, Duri Steam Flood (DSF), dan Bekasap-Rokan.
“Sejalan dengan prinsip memberikan manfaat kepada masyarakat, PHR menjalankan 24 program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), dengan anggaran Rp 24,69 miliar. Anggaran ini mampu menjangkau lebih dari 32.000 penerima manfaat,” paparnya.