Pulau Jawa, sebagai pusat pertumbuhan ekonomi Indonesia, sedang menghadapi ancaman serius dari perubahan lingkungan. Fenomena seperti erosi, abrasi, banjir, penurunan permukaan tanah, dan kenaikan permukaan air laut dapat merusak infrastruktur, industri, dan kehidupan penduduk di kawasan Pantai Utara Jawa (Pantura).
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Indonesia telah mengusulkan proyek ambisius yang disebut Giant Sea Wall, yang bertujuan untuk melindungi dan memulihkan kawasan Pantura dari dampak negatif perubahan lingkungan.
Giant Sea Wall adalah proyek pembangunan tanggul laut raksasa di pesisir Jakarta yang bertujuan untuk melindungi kawasan Pantai Utara Jawa (Pantura) dari ancaman banjir rob, erosi, abrasi, dan penurunan permukaan tanah. Proyek ini meliputi konstruksi dinding yang dibangun di sepanjang pantai, bangunan penampung air, serta reklamasi lahan.
Proyek ini juga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di kawasan Pantura. Proyek ini terbagi menjadi tiga tahap dengan biaya sekitar Rp 400 hingga Rp 500 triliun. Proyek ini masih menuai kontroversi dari berbagai pihak terkait dampak lingkungan dan sosialnya.
Dalam seminar nasional yang diselenggarakan pada tanggal 10 Januari 2024, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan pentingnya proyek Giant Sea Wall bagi perekonomian dan keamanan nasional.
Menurut Menteri Airlangga, kawasan Pantura menyumbang 20% dari GDP Indonesia dan merupakan tempat tinggal bagi 50 juta orang yang bergerak di berbagai sektor seperti industri, perikanan, transportasi, dan pariwisata. Jika tidak ada tindakan preventif, kawasan Pantura akan terancam oleh bencana alam dan kehilangan potensi ekonomi. Oleh karena itu, Menteri Airlangga berharap seminar tersebut dapat menjadi awal dari implementasi proyek Giant Sea Wall yang berskala besar dan transformatif.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. (Foto: Kemenhan)
Sementara itu, Menteri Prabowo menekankan bahwa proyek Giant Sea Wall juga merupakan solusi untuk meningkatkan kualitas hidup sebagian rakyat Indonesia yang masih menderita akibat perubahan lingkungan.
Menteri Prabowo mengapresiasi kajian-kajian yang telah dilakukan terkait dengan proyek Giant Sea Wall dan menugaskan Universitas Pertahanan untuk melakukan kajian lebih lanjut. Menteri Prabowo juga mengajak seluruh pihak, baik akademisi, pengusaha, teknokrat, maupun insinyur, untuk berdiskusi dan mendalami masalah ini.
Dengan demikian, proyek Giant Sea Wall merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat di Pulau Jawa, khususnya di kawasan Pantura. Proyek ini juga menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia untuk menghadapi tantangan perubahan lingkungan yang semakin nyata dan mendesak. Proyek Giant Sea Wall bukan hanya sekadar pembangunan infrastruktur, tetapi juga pembangunan masa depan Indonesia.