Connect with us

Fokus

Program Makan Siang Gratis Prabowo Bisa Direalisasikan, Ini Hitungan Biayanya

Faisal Maarif

Published

on

Monitorday.com – Calon Presiden momor urut 2 Prabowo Subianto menjanjikan bakal beri makan siang gratis untuk siswa sekolah, apablia terpilih di Pilres 2024. Program ini masuk dalam salah satu visi-misi pasangan calon Prabowo-Gibran.

Dalam acara dialog terbuka, yang digelar Pimpinan Pusat Muhammadiyah, pada (22/11) lalu, Prabowo mengatakan, program ini merupakan salah satu upaya untuk menekan angka stunting dan mengurangi beban rakyat miskin.

“Salah satu proyek strategis yang ingin saya jalankan adalah memberikan makan siang dan susu buat semua anak-anak Indonesia, termasuk ibu-ibu yang sedang hamil, karena dia mengandung 9 bulan,” ujarnya.

Prabowo dengan percaya diri mengklaim bila program ini dapat menekan stunting. Selama 3 tahun menjabat, dia menjamin stunting bisa ditekan ke bawah 10%. Bahkan dia optimis bisa saja stunting turun sampai 0%.

Selain itu, program ini juga dinilai bisa memberi dampak langsung kepada anak-anak Indonesia agar lebih cerdas dan berprestasi.

Prabowo memaparkan satu eksperimen yang menyebutkan daya tangkap siswa di bangku sekolah akan meningkat ketika diberikan telur gratis untuk makan siang selama dua hari setiap minggu. Hasilnya, murid-murid mengalami peningkatan nilai sekolah setelah pemberian telur gratis tersebut.

“Ada satu eksperimen dari suatu kelompok memberikan telur kepada anak sekolah dua kali seminggu, dalam 5 hari sekolah dikasih dua kali telur. Dalam 4-5 bulan nilai sekolahnya nambah. Hanya dengan dua kali telur. Apalagi kalau tiap hari kita kasih telur dan susu, saya optimis ini akan berikan dampak langsung,” jelasnya.

Dalam paparannya, pada dialog publik Muhammadiyah, Prabowo menyebut ada total 82,9 juta orang yang akan mendapat makan siang gratis. Terdiri mulai dari anak-anak usia dini pra Sekolah Dasar, hingga Sekolah Menengah Atas, serta ibu hamil.

Secara rinci, anak-anak usia dini sebanyak 30 juta orang, anak jenjang pendidikan SD sebanyak 24 juta orang, anak jenjang pendidikan SMP sebanyak 9,8 juta orang, dan anak jenjang SMK/SMA sebanyak 10,2 juta orang.

Kemudian, makan siang gratis juga diberikan untuk murid di pesantren yang diperkirakan sebanyak 4,3 juta orang dan juga untuk ibu hamil 4,4 juta orang.

Berapa Biaya yang Dibutuhkan?

Mengacu pada data tersebut, program ini diperkirakan akan memakan anggaran sebesar Rp 400 triliun. Meski besar, Prabowo meyakini program tersebut bisa berhasil karena saat ini pun pemerintah sudah mengalokasikan anggaran pendidikan dan perlindungan sosial sangat tinggi.

Pada tahun 2024 saja, anggaran pendidikan mencapai Rp660 triliun serta perlindungan soial mencapai Rp 500 triliun lebih. Sehingga menurut Prabowo, anggaran untuk makan siang gratis bisa logis untuk direalisasikan dengan alokasi dana yang ada.

“Anggaran pendidikan 2024 Rp660 triliun. Kalau makan siang untuk anak sekolah, ini masuk pendidikan atau tidak? Jadi sebenarnya kalau Rp400 triliun alokasinya sebenarnya sudah ada,” jelasnya.

Prabowo menjelaskan bahwa dalam jangka panjang, program makan gratis untuk anak dan ibu hamil ini akan masuk dalam pos anggaran penanganan stunting.

Pada tahun 2023, anggaran untuk stunting hanya sebesar Rp30,4 triliun. Nilai tersebut bahkan turun dari tahun sebelumnya sebesar Rp34,15 triliun. Karena inilah, realisasi program makan gratis ini diperlukan alokasi dari dana pendidikan atau dari anggaran lainnya yang memungkinkan.

Tak hanya akan menghabiskan anggaran, Prabowo pun mengingatkan besarnya dampak positif dari program tersebut. Menurut perhitungannya, setiap US$ 1 yang beredar di suatu negara bisa menimbulkan dampak berlipat (multiplier effect) hingga dua kali lipat.

“Kita bisa bayangkan Rp 400 triliun-Rp 450 triliun, kira-kira US$ 30 miliar, bukan kita kirim ke luar negeri tapi beredar di desa-desa di kecamatan, kabupaten, bisa hitung multiplier effectnya seperti apa,” kata Prabowo.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *