News
Pandangan Prof Rokhmin Soal WWF Bali: Mengelola Air Sebagai Sumber Kehidupan

Published
11 months agoon
By
Natsir Amir
Monitorday.com – Guru Besar Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Lautan – IPB University, Prof Rokhmin Dahuri mengatakan World Water Forum di Bali menjadi sebuah perhelatan yang patut diapresiasi. Perhlatan ini membahas isu penting soal pengelolaan air sebagai sumber kehidupan.
Apalagi, kata Prof Rokhmin, Air adalah sumber daya alam yang esensial karena semua makhluk hidup memerlukannya untuk bertahan hidup. Selain untuk kebutuhan mendasar seperti minum dan makan, manusia juga membutuhkan air untuk berbagai aktivitas seperti mandi, mencuci, dan keperluan lainnya.
“Semua aspek kehidupan manusia dan sektor pembangunan seperti pertanian, perikanan, kehutanan, pertambangan, industri manufaktur, dan pariwisata sangat bergantung pada ketersediaan air,” ucap Ketua Umum Gerakan Nelayan dan Tani Indonesia (GNTI) melalui keterangan yang diterima awak media, Rabu (22/5/2024).
Ketua Dulur Cirebonan ini memaparkan, walaupun 72 persen dari permukaan bumi ditutupi oleh air, hanya 3 persen yang merupakan air tawar (seperti danau, sungai, dan rawa) yang dapat digunakan manusia untuk kebutuhan hidup. Volume total air di bumi mencapai sekitar 1,4 miliar km3, dimana hampir semuanya (97,5 persen) adalah air laut yang bersalinitas tinggi. Hanya 2,5 persen yang merupakan air tawar, namun sebagian besar dari itu (dua per tiga) berbentuk es, terutama di wilayah Antartika dan Greenland.
Lalu, lanjut Prof Rokhmin, sepertiga sisanya hampir semuanya berupa air tanah dalam (groundwater). Sehingga, hanya sedikit sekali porsi air tawar di bumi ini yang terdapat di sungai, danau, dan perairan rawa, yang dapat digunakan dengan mudah untuk menopang kehidupan manusia dan pembangunan.
Sementara itu, sejak tahun 1900, pertambahan penduduk dunia dan pertumbuhan ekonomi telah meningkatkan konsumsi (penggunaan) air global lebih dari enam kali lipat (UNEP, 2023).
Bagi Prof Rokhmin, kendati proporsi penggunaan air tawar antar sektor pembangunan berbeda dari satu negara ke negara lainnya, sekitar 70 persen pengambilan air dari sungai, danau, dan sumber air alam lainnya secara global digunakan untuk kegiatan pertanian. Sekitar 20 persen untuk industri, dan 10 persen sisanya untuk kegiatan rumah tangga (household activities).
“Lebih dari separuh pengambilan air tawar dari alam secara global terjadi di benua Asia, tempat sebagian besar lahan pertanian beririgasi di dunia. Secara umum, penggunaan air per kapita di negara-negara industri maju jauh lebih tinggi ketimbang di negara-negara berpendapatan menengah dan miskin. Contohnya, penduduk Amerika Serikat menggunakan air tiga kali lipat lebih besar dari pada penduduk Indonesia, dan lima kali lipat penduduk Bangladesh,” papar Prof Rokhmin.
Defisit air
Ketersediaan air tawar dari alam yang terbatas dan kebutuhuannya yang terus meningkat, menempatkan air tawar sebagai SDA yang paling krusial bagi pembangunan berkelanjutan dan kelangsungan hidup manusia. Selain itu, distribusi sumber air tawar di bumi ini juga tidak merata. Di negara-negara atau wilayah dengan curah hujan rendah dan tingkat evaporasi yang tinggi, water scarcity (kelangkaan air) menjadi kendala serius bagi pembangunan ekonomi dan kehidupan manusia.
Wujud nyata dari semakin meningkatknya masalah kelangkaan air adalah semakin banyaknya sungai-sungai yang kering, pendangkalan danau dan waduk, terkurasnya aquifer (air tanah), penurunan muka air tanah (water table), dan semakin susahnya mendapatkan air pada saat musim kemarau. Contohnya, dalam kurun waktu 40 tahun (1966 – 2006) Danau Chad di Afrika Tengah mengalami penyusutan luas permukaan sekitar 95 persen (UNEP, 2006). Dan, permasalahan ini tidak hanya menimpa D. Chad, tetapi terjadi hampir di semua danau di dunia. Di Propinsi Qinhai, China yang dilewati Sungai Kuning (Yellow River), dari 4.077 danau yang ada, 2.000 danau hilang (menjadi daratan) selama 1988 – 2008. Dalam periode yang sama, Propinsi Hebei kehilangan 969 danau dari sebelumnya 1.052 danau.
Danau Chapala, Meksiko, volume airnya susut sebesar 80 persen (Brown, 2008). Di Indonesia sendiri, dari 1.575 danau yang ada hampir semuanya mengalami penyusutan luas, dan 15 danau dalam keadaan kritis. Kelima belas danau itu adalah Danau Toba, Maninjau, Singkarak, Kerinci, Danau Diatas dan Bawah, Rawa Danau, Rawa Pening, Poso, Tondano, Tempe, Matano, Limboto, Mahakam, Sentarum, dan Sentani. Volume air di 7.245 waduk di seluruh dunia mengalami penyusutan cukup signifikan selama 1999 – 2018. Padahal, pada kurun waktu yang sama, kapasitas bendungan bertambah hingga 28.000 m3 per tahun (Nature Communication, 2023).
Banyak sungai utama di dunia, yang dulu airnya mengalir sepanjang tahun dari hulu hingga ke muaranya di laut. Dalam setengah abad terakhir, mengalami kekeringan di musim kemarau atau aliran airnya tidak mencapai laut. Contohnya adalah Sungai Colorado, S. Kuning, Nil, Indus (Pakistan), Gangga, S. Amu Darya dan S. Syr Darya (Asia Tengah), S. Tigris dan S. Euphrates (Turki – Syria – Irak dan bermuara di Teluk Persia), dan S. Mekong dari hulunya di China, melintasi Kamboja, Laos, Thailand, dan Vietnam, lalu bermuara di Laut China Selatan.
Masalah defisit air global merupakan akibat dari meningkatkannya permintaan terhadap air tawar secara fenomenal, empat kali lipat dalam setengah abad terakhir. Jutaan sumur irigasi, sumur-sumur di wilayah perkotaan dan pemukiman di seluruh dunia yang jumlahnya terus meningkat, telah mengakibatkan laju pengambilan air tanah melampaui kemampuan pulih (recharge rate) nya. Sehingga, muka air tanah di banyak negara, termasuk di China, India, Amerika Serikat, Indonesia, dan Timur Tengah turun cukup drastis. Selain itu, banyak pula aquifer yang kering, terkuras airnya.
Terkurasnya air aquifer dan penurunan muka air tanah telah berdampak negatif terhadap produksi pangan global. Misalnya, total produksi gandum China pada 2007 menurun 15 persen menjadi 105 juta ton, dari 123 juta ton pada 1997 (USDA, 2007). Kondisi serupa juga terjadi di India, Amerika Serikat, Rusia, dan negara-negara Uni Eropa. Oleh karena itu, krisis air global pada gilirannya bisa mengancam ketahanan pangan global.
Penurunan muka air tanah akibat overpumping (pengambilan air tanah secara berlebihan) dan semakin besarnya beban bangunan di wilayah perkotaan, telah menyebabkan penurunan muka tanah (land subsidence) sebesar 3 – 10 mm per tahun di 45 persen wilayah perkotaan di China. Sekitar 6,3 juta km2 lahan pesisir (coastal land) di dunia beresiko mengalami penurunan muka tanah. Selain itu, 44 kota besar pesisir dunia dilanda penurunan muka tanah, dimana 33 kota besar diantaranya berada di benua Asia, termasuk Jakarta, Semarang, dan Surabaya (NUS, 2022).
Di banyak negara, mayoritas penduduknya kesulitan untuk mendapatkan air bersih yang sehat untuk makan, minum, dan keperluan lainnya. Masalah kelangkaan air telah mengakibatkan dampak buruk bagi sekitar 1,2 milyar penduduk dunia, terutama di Afrika, Asia Selatan, dan Pasifik Selatan. Lebih dari itu, sekitar 1,6 milyar warga dunia mengalami kesulitan untuk mengambil air tawar yang bersih dan sehat dari sumber air permukaan (sungai dan danau) maupun air tanah (Juniper, 2021).
Permasalahan krisis air global ini diperparah oleh Pemanasan Global. Pasalnya, peningkatan suhu bumi telah menyebabkan peningkatan laju evaporasi, gelombang panas, mengubah pola curah hujan, cuaca ekstrem, melelehnya gunung es dunia di Kutub Utara dan Kutub Selatan, peningaktan muka air laut (sea level rise), pemasaman air laut (ocean acidification), dan banjir serta kekeringan yang ekstrem.
Pencemaran perairan
Krisis air global tidak hanya terkait dengan aspek kuantitas, seperti kelangkaan air, banjir, dan kekeringan, tetapi juga aspek kualitasnya. Tingkat pencemaran ekosistem perairan sungai, danau, waduk, dan air tanah di bergabai belahan dunia semakin meluas dan mencemaskan. Konsentrasi bahan pencemar (pollutant) telah melebihi kapasitas asimilasi (assimilative capacity) banyak perairan sungai, danau, dan bendungan di sebagian besar negara di dunia. Sebut saja, Yellow River, Sungai Mekong, S. Gangga, dan S, Nil. Serta the Great Lakes di AS, Danau Victoria di Afrika, dan Danau Wuhan di China.
Pencemaran sungai, danau, waduk, dan air tanah di Indonesia juga sudah pada tingkat yang membahayakan kelestarian eksosistem perairan dan kehidupan manusia. Bahkan S. Citarum pernah dinobatkan sebagai sungai yang paling tercemar (the most polluted river) di dunia pada 2016 (UNEP dan Bank Dunia, 2017). Paada 2015, sekitar 68 persen dari seluruh sungai di Indonesia menderita pencemaran berat, 24 persen tercemar sedang, 6 persen tercemar ringan, dan hanya 2 persen yang tidak tercemar (KLHK, 2016). Lebih dari 12,7 juta ton limbah setiap tahunnya dibuang ke danau, waduk, dan sungai yang akhirnya menumpuk di wilayah pesisir dan laut (KLHK, 2022).
Berbagai jenis bahan pencemar yang berasal dari limbah industri (seperti logam berat, pewarna, khlorin, dan limbah panas); limbah pertanian (sisa pupuk, pestisida, dan insektisida); limbah rumah tangga (bahan organik, nutrien, dan sampah padat); limbah perkotaan (plastik, kertas, dan sewage); pertambangan (lumpur, tailing, dan logam berat), dan berbagai jenis limbah dari kegiatan manusia serta sektor pembangunan lainnya dibuang ke sungai, danau, waduk, dan laut tanpa diolah (dinetralkan) terlebih dahulu.
Akibatnya, banyak sungai, danau, bendungan, dan perairan laut pesisir di dunia mengalami tingkat pencemaran yang berat hingga sangat berat. Pencemaran tidak hanya mematikan biota dan eksosistem perairan, tetapi juga dapat membahayakan kesahatan manusia, bahkan mengakibatkan kematian manusia yang memanfaatkan perairan itu. Berbagai macam bahan pencemar itu ada yang berupa limbah organik dan limbah anorganik, dan ada yang bersifat B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya) dan non-B3.
Jenis limbah anorganik dan B3 (seperti logam berat, pestisida, dan insektisida) dan anorganik pada umumnya sukar atau bahkan tidak bisa terurai (non-degradable) di dalam eksosistem perairan, dan sangat membahayakan bahkan mematikan biota perairan serta manusia melaui aliran bahan pencemar tersebut dalam rantai makanan.
Sementara itu, jenis limbah non-B3, organik, dan nutrien (nitrogen dan fosfor) tidak akan membahayakan ekosistem perairan dan kehidupan manusia, sepanjang jumlah yang dibuang ke dalam suatu ekosistem perairan (polluition load) tidak melampaui kapasitas asimilasinya. Pada umumnya, ekosistem perairan (sungai, danau, bendungan, dan air tanah) yang tercemar berat sampai sangat berat, apalagi tercemar oleh limbah B3, tidak bisa digunakan untuk sumber air minum, makan, mandi, pertanian, dan pariwisata.
Apa yang harus kita lakukan
Kabar baiknya adalah bahwa meskipun banyak ekosistem perairan dan sumber air di dunia yang telah kita manfaatkan secara berlebihan, mencemari, dan tidak berkelanjutan; menurut perhitungan International Geosphere-Biosphere Programme (2020) masih tersedia air tawar di planet bumi ini yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan umat manusia.
Namun, tidak berarti cara-cara kita memanfaatkan sumber daya air secara boros, mencemari, merusak lingkungan, dan tidak berkelanjutan selama ini bisa diteruskan. Sebaliknya, mulai sekarang juga kita mesti melakukan transformasi untuk merawat sumber-sumber air di bumi ini dan memanfaatkannya secara ramah lingkungan dan berkelanjutan. Untuk itu, ada delapan program aksi (action programs) yang harus kita laksanakan dari tingkat lokal, nasional, hingga global.
Pertama, kita harus menggunakan air untuk keperluan rumah tangga, pertanian, industri, dan kegiatan lainnya secara lebih hemat dan efisien. Selain itu, keadilan dalam penggunaan air (water-use equity) antar warga dalam suatu negara maupun antar bangsa di dunia harus ditegakkan. Pasalnya, warga dunia yang kaya umumnya menggunakan air (water footprint) jauh lebih tinggi ketimbang yang miskin. Sepuluh negara dengan penggunaan air terbesar di dunia adalah: India (1.564 km3/tahun), China (1.428 km3/tahun), AS (998 km3/tahun), Brazil (584 km3/tahun), Indonesia (431 km3/tahun), Pakistan (384 km3/tahun), Rusia (335 km3/tahun), Nigeria (309 km3/tahun), Thailand (268 km3/tahun), dan Meksiko (238 km3/tahun) (Mekonnen and Hoekstra, 2011).
Kedua, stop mencemari sungai, danau, waduk, air tanah, dan laut, dengan menerapkan zero-waste technology, teknologi 3 R (Reuse, Reduce, dan Recycle), dan teknologi pengolahan limbah sebelum dibuang ke lingkungan perairan.
Ketiga, merehabilitasi dan merawat sumber-sumber air yang telah rusak. Ini termasuk sumber-sumber air di hulu sungai dan air tanah; serta sungai, danau, dan waduk yang mengalami pendangkalan dan pencemaran.
Keempat, kurangi dan kendalikan penggunaan air tanah dangkal maupun air tanah dalam untuk mencegah penurunan water table dan land subsidence, khsusunya di wilayah perkotaan dan pemukiman padat penduduk.
Kelima, tingkatkan penampungan dan penggunaan air hujan, daur ulang air limbah non-B3 dan limbah cair (sewage) perkotaan, dan desalinasi (mengubah air laut menjadi air tawar) untuk menigkatkan ketersediaan air tawar bagi keperluan rumah tangga, pertanian, dan lainnya. Sekaligus, mengurangi tekanan penggunaan air tanah.
Keenam, rehabilitasi dan perawatan ekosistem hutan, dan perbaikan pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Ini sangat urgen untuk memastikan bahwa fungsi hidro-orologis (penyediaan air di kala kemarau, dan pengendalian banjir saat musim penghujan) dari ekosistem hutan dan sungai berjalan secara optimal dan berkelanjutan.
Ketujuh, peningkatan kesadaran dan kapasitas pemerintah, swasta, dan masyarakat di dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan. Kedelapan, penguatan dan pengembangan kerjasama internasional yang saling menguntungkan dan menghormati dalam pengelolaan sumber daya air untuk kesejahteraan bersama secara berkelanjutan.
Mengakhiri pandangannya, Prof Rokhmin berharap World Water Forum ke-10 yang digelar di Bali pada 18 – 25 Mei 2024, Indonesia tidak hanya sukses sebagai tuan rumah (event organizer), tetapi juga mampu menggalang bangsa-bangsa dunia untuk berkolaborasi melaksanakan program aksi dalam mengatasi krisis air global dan pengelolaan pemanfaatan sumber saya air secara ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Ketua Umum Gerakan Nelayan dan Tani Indonesia (GNTI)
Mungkin Kamu Suka
-
Diskusi Publik KNTI, Prof. Rokhmin Harap Pemerintahan Prabowo Bawa Perubahan Positif di Sektor Perikanan
-
Di Forum Kopi A1, Prof Rokhmin Bahas Strategi Pembangunan Ekonomi Biru Menuju Indonesia Emas 2045
-
Di National Taiwan Ocean University, Prof. Rokhmin Dahuri Dorong Indonesia – Taiwan Perkuat Kerjasama Sektor Kelautan dan Perikanan
-
Cerita Romantis Senior Aktivis HMI, Begini Kisahnya…
-
Prof Rokhmin Paparkan Strategi Wujudkan Indonesia Emas 2045
News
Mendikdasmen Tegaskan Pentingnya Penguatan Bahasa Indonesia untuk Kedaulatan Bangsa

Published
3 hours agoon
26/04/2025
Monitorday.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menekankan pentingnya penguatan penggunaan bahasa Indonesia sebagai upaya memperkokoh kedaulatan bangsa.
Hal tersebut disampaikan dalam acara peluncuran dan sosialisasi Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 2 Tahun 2025 tentang Penguatan Bahasa Indonesia di Jakarta, pada Jumat (25/4/2025).
Peraturan ini, yang sudah disahkan sejak Februari 2025, bertepatan dengan Bulan Bahasa, bertujuan untuk meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap bahasa Indonesia, sekaligus memperkuat penggunaannya di seluruh aspek kehidupan.
“Tujuannya adalah agar kita, bangsa Indonesia, lebih mencintai, merasa bangga, dan menguasai bahasa Indonesia. Kita ingin maju bersama bahasa Indonesia,” ujar Abdul Mu’ti.
Lebih lanjut, Abdul Mu’ti menegaskan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dan bahasa persatuan harus digunakan secara baku dan sesuai kaidah, terutama di lembaga-lembaga negara dan ruang publik. Ia juga mengingatkan bahwa penguatan bahasa Indonesia tidak berarti menutup ruang bagi bahasa lain.
“Bahasa Indonesia justru tumbuh dari kekayaan bahasa daerah dan kosakata asing. Semangatnya adalah memperkaya, bukan mengasingkan,” jelasnya.
Mendikdasmen mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang mendukung lahirnya kebijakan ini, termasuk Kementerian Dalam Negeri, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, serta pemerintah daerah yang aktif mempromosikan bahasa Indonesia.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyapa para pejabat kementerian, kepala daerah, dan tokoh pendidikan, mengungkapkan kebanggaannya atas perjalanan panjang dalam memperkuat identitas bangsa melalui bahasa.
Abdul Mu’ti menyinggung konsep “kedaulatan bahasa” yang menjadi inti dari peraturan tersebut. Ia mengaitkan kedaulatan bahasa dengan trilogi kedaulatan Indonesia: budaya, politik, dan wilayah.
“Kita harus menjaga dan memperkuat bahasa Indonesia, agar tidak tergerus arus globalisasi. Banyak negara yang kehilangan bahasa nasional mereka, dan kita tidak ingin itu terjadi di sini,” tegasnya.
Acara ini dihadiri oleh pejabat kementerian, kepala daerah, akademisi, seniman, serta perwakilan dari berbagai institusi kebahasaan di seluruh Indonesia.
Abdul Mu’ti berharap seluruh elemen bangsa, mulai dari institusi pendidikan, media, hingga industri kreatif, dapat berperan aktif dalam membumikan bahasa Indonesia sebagai bagian dari gaya hidup dan ekspresi jati diri bangsa.
News
Membasmi Judi Online
Judi online yang meresahkan dengan perputaran dana Rp 1.200 triliun harus segera diberantas dengan tegas. Pemerintah dan aparat penegak hukum harus bertindak cepat untuk menghindari kerugian besar.

Published
3 hours agoon
26/04/2025By
Natsir Amir
Monitorday.com – Perjudian online atau judol, fenomena yang semakin meresahkan, kini telah mengancam kestabilan ekonomi dan masa depan bangsa. Kepala Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana, baru-baru ini mengungkapkan bahwa pada tahun 2025, perputaran dana judi online di Indonesia mencapai angka fantastis, Rp 1.200 triliun. Angka ini, yang mengalami peningkatan lebih dari Rp 200 triliun dibandingkan tahun lalu, menggambarkan betapa besar dampak yang ditimbulkan oleh judi online ini terhadap perekonomian negara.
Anggota Komisi III DPR RI, Hasbiallah Ilyas, menyebut angka tersebut sebagai sesuatu yang sangat meresahkan. Menurutnya, perputaran dana sebesar itu dapat mengancam kekayaan bangsa dan jika tren ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin dalam lima tahun ke depan, seluruh sumber daya dan kekayaan Indonesia akan terperangkap dalam cengkeraman judi online. “Jika ini terus dibiarkan, 5 tahun lagi kekayaan bangsa kita terjerat habis dalam perangkap judol,” ujar Hasbiallah dengan nada tegas.
Fenomena ini semakin mengkhawatirkan mengingat dana yang berputar dalam sektor judi online seharusnya bisa digunakan untuk mempercepat pembangunan dan kemakmuran bangsa. Namun, kenyataannya, uang-uang tersebut justru berputar di tangan oknum yang tak bertanggung jawab, merusak stabilitas sosial dan ekonomi Indonesia. Hasbiallah meyakini bahwa angka yang diungkapkan oleh PPATK mungkin hanya sebagian kecil dari keseluruhan dana judi online yang ada. Dia percaya, angka yang sebenarnya bisa dua kali lipat lebih besar dari itu.
Dengan jumlah yang begitu besar, dana yang seharusnya berputar untuk membangun bangsa malah mengalir ke sektor yang tidak produktif dan merugikan. Sebuah krisis yang memerlukan perhatian serius dari seluruh elemen bangsa. Pemerintah, terutama aparat penegak hukum, diminta untuk bertindak tegas dan tidak memberikan ruang sedikit pun bagi praktik perjudian online untuk terus berkembang. Hasbiallah menekankan, bahwa tanpa ketegasan dari pemerintah dan aparat hukum, judi online akan terus menjadi momok yang mengancam kemakmuran dan masa depan bangsa.
Pemerintah harus segera membuat langkah-langkah konkret untuk menghentikan praktik judi online ini. Hasbiallah menegaskan bahwa tidak ada tempat bagi elit maupun aparat yang terlibat dalam praktik judi online. Terutama bagi mereka yang menjadi beking dari judi online, yang selama ini bekerja di balik layar, meraup keuntungan dari kerusakan yang ditimbulkan oleh judi. Keberanian untuk memberantas oknum-oknum seperti ini akan sangat menentukan apakah Indonesia bisa bebas dari cengkeraman judi online yang semakin menggurita.
Selain itu, Hasbiallah juga berharap agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo segera mengambil langkah tegas dalam memberantas judi online di seluruh Indonesia. Tak hanya menindak tegas para pelaku judi online, tapi juga oknum-oknum di kepolisian yang terlibat dalam praktik tersebut. Masyarakat membutuhkan gebrakan nyata dari aparat penegak hukum yang bersih dan tegas, yang bisa mengembalikan kepercayaan publik terhadap Polri.
Dalam situasi seperti ini, sudah saatnya Indonesia bertindak tegas untuk membasmi judi online. Jika tidak, masa depan ekonomi Indonesia akan semakin terancam, dan impian untuk menciptakan kemakmuran bagi seluruh rakyat akan semakin jauh dari kenyataan.
News
Pemuda Riau Siap Jaga Lingkungan
Jambore Karhutla Riau 2025 menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemuda dan masyarakat dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Semangat ini diharapkan menular ke seluruh Indonesia.

Published
4 hours agoon
26/04/2025By
Natsir Amir
Monitorday.com – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kembali mengancam Indonesia, terutama menjelang musim kemarau yang diprediksi akan berlangsung dari Mei hingga Juli 2025. Namun, upaya untuk mencegah dan menanggulanginya tidak lagi hanya menjadi tugas pemerintah dan aparat keamanan, melainkan juga seluruh lapisan masyarakat. Terlebih, peran generasi muda yang kini semakin vital.
Hal tersebut ditegaskan oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dalam pembukaan Jambore Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Riau 2025 yang diadakan di Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim, Kabupaten Siak, pada Jumat (25/4).
Jambore ini menjadi momentum penting, diikuti oleh lebih dari 2.000 pemuda dari berbagai organisasi pemuda di seluruh Riau, seperti Pramuka, OSIS, Sispala, PMI, Karang Taruna, dan banyak lainnya. Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengingatkan bahwa kebakaran hutan dan lahan bukanlah masalah yang bisa diselesaikan dalam semalam. Ia menekankan pentingnya kewaspadaan, kesiapsiagaan, serta implementasi strategi yang efektif dalam pencegahan dan penanggulangan Karhutla. “Kita harus senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan serta menerapkan strategi yang efektif dalam pencegahan dan penanggulangan Karhutla,” ujar Listyo dengan penuh keyakinan.
Selama tiga hari penyelenggaraan Jambore Karhutla Riau 2025, kegiatan ini tidak hanya melibatkan pelatihan dan edukasi, tetapi juga berbagai agenda seperti talkshow yang mengundang 10 narasumber nasional dan daerah. Tema utama yang diangkat adalah kepedulian terhadap kelestarian lingkungan hidup, dengan fokus pada pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Para narasumber yang hadir memberikan wawasan mendalam tentang strategi mitigasi kebakaran serta pentingnya peran aktif masyarakat, terutama pemuda, dalam mengawal lingkungan.
Pemuda, menurut Kapolri, merupakan ujung tombak dalam membangun kesadaran kolektif untuk menjaga kelestarian lingkungan. “Pemuda adalah ujung tombak untuk membangun kesadaran kolektif dalam menjaga kelestarian lingkungan,” tegasnya. Dalam hal ini, mereka bukan hanya sebagai peserta pasif dalam kebijakan yang ada, tetapi sebagai agen perubahan yang dapat menyebarkan pesan keberlanjutan lingkungan kepada masyarakat luas.
Jambore ini, selain memberikan edukasi, juga menggalang semangat kolaborasi di kalangan pemuda untuk menjadi garda terdepan dalam pencegahan Karhutla. Dengan semangat gotong-royong yang ditumbuhkan selama kegiatan, diharapkan para peserta dapat menyebarkan semangat tersebut ke daerah-daerah mereka masing-masing. Kolaborasi antara masyarakat, aparat pemerintah, dan dunia usaha dalam memitigasi Karhutla diharapkan dapat menghasilkan gerakan masif yang berkelanjutan dan berdampak luas.
Kapolri menutup amanatnya dengan harapan agar semangat yang ada dalam Jambore Karhutla Riau 2025 ini mampu memberikan kontribusi nyata bagi upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan di seluruh Indonesia. “Melalui semangat kolaboratif ini, kita bersama-sama menjaga paru-paru dunia dan mewariskan lingkungan yang lebih baik untuk generasi mendatang,” ujarnya dengan penuh optimisme.
Gerakan ini bukan hanya soal mengatasi kebakaran hutan dan lahan, tetapi juga tentang mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat dalam menjaga lingkungan hidup. Bagi Indonesia, menjaga kelestarian alam adalah bagian dari tanggung jawab bersama yang harus diwariskan kepada anak cucu. Dalam hal ini, Jambore Karhutla Riau 2025 menjadi langkah awal yang penting dalam mengajak seluruh pihak untuk berperan aktif dalam menjaga bumi.
News
Pasar Mangga Dua Jadi Sorotan Dunia
Kementerian UMKM bersiap sidak Pasar Mangga Dua untuk membuktikan tuduhan Amerika soal barang bajakan, sekaligus memperkuat perlindungan UMKM nasional.

Published
11 hours agoon
26/04/2025By
Natsir Amir
Monitorday.com – Sinar kamera dan sorot tajam dunia internasional kini tertuju ke jantung perdagangan ritel terbesar di Indonesia: Pasar Mangga Dua. Dalam laporan kontroversial 2025 National Trade Estimate (NTE) yang dilansir Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR), Pasar Mangga Dua dicap sebagai pusat peredaran barang palsu dan bajakan. Tudingan ini bukan saja menampar nama baik Indonesia di kancah global, tetapi juga mengundang langkah cepat dari dalam negeri.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, tak tinggal diam. Dengan sikap tegas dan nada optimis, ia mengumumkan rencana inspeksi mendadak alias sidak ke lokasi. “Ini saya harus cek dulu ke lapangan, kan, siapa tahu ternyata benar yang kamu bilang atau mungkin kurang tepat,” ujar Maman dalam konferensi pers di kantornya, Jumat (25/4). Sebuah pernyataan yang penuh makna: tidak mau telan mentah-mentah laporan asing, tetapi juga tidak tutup mata terhadap kemungkinan pelanggaran di tanah sendiri.
Langkah ini bukan semata-mata soal membela nama baik, melainkan juga bagian dari refleksi penting terhadap kualitas ekosistem UMKM nasional. Jika memang benar ada praktik jual beli barang bajakan di pasar legendaris itu, Maman menegaskan, itu sudah masuk kategori pelanggaran serius dan seharusnya menjadi ranah penegakan hukum. Tidak ada kompromi, tidak ada toleransi untuk praktik yang bisa merusak reputasi produk-produk lokal.
Kini, pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Perlindungan dan Pemberdayaan UMKM tengah digodok dengan intens. Menurut Maman, satgas ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan pengawasan dan perlindungan terhadap UMKM, agar kualitas dan produksi produk lokal benar-benar optimal, berdaya saing, dan jauh dari praktik ilegal. Proses ini masih dalam tahap koordinasi lintas kementerian dan lembaga, menandakan bahwa pemerintah serius membangun benteng pertahanan untuk UMKM.
Di tengah tekanan global, sidak ke Mangga Dua akan menjadi panggung penting untuk menunjukkan komitmen Indonesia dalam menjaga integritas pasar domestik. Ini bukan soal membela diri di hadapan Amerika, melainkan soal membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia mampu bersikap tegas, adil, dan transparan.
Sidak ini pun menjadi simbol: pemerintah tidak akan membiarkan pasar-pasar besar dikooptasi oleh barang ilegal. Ini adalah bagian dari revolusi mental di sektor UMKM—memajukan ekonomi rakyat tanpa mengorbankan etika perdagangan.
Apapun hasil sidak nanti, satu hal pasti: ini adalah momen emas untuk membangun kembali kepercayaan, baik di mata rakyat sendiri maupun di mata dunia. Pasar Mangga Dua, dan ribuan pasar lainnya, harus menjadi simbol kebangkitan produk lokal yang berkualitas, bukan sekadar surga belanja murah.
Jika inspeksi ini berjalan dengan jujur dan tegas, bukan hanya Pasar Mangga Dua yang berbenah. Seluruh ekosistem perdagangan di Indonesia akan terdorong untuk menegakkan standar lebih tinggi. Karena pada akhirnya, kebenaran di lapanganlah yang akan menjadi cermin kualitas bangsa ini.
News
Spanyol Bangkit, Tegas Tolak Senjata Zionis
Sikap tegas Spanyol terhadap Israel memancarkan sinyal kuat ke seluruh dunia: kekejaman tidak bisa lagi dibungkus dalih politik. Ini babak baru keberanian moral Eropa.

Published
12 hours agoon
26/04/2025By
Natsir Amir
Monitorday.com – Keberanian kini berbicara lantang dari Semenanjung Iberia. Spanyol, negeri matador, akhirnya menarik garis tegas terhadap kebiadaban zionisme. Setelah bertahun-tahun dunia menyaksikan genosida brutal Israel di Gaza, Tepi Barat, Lebanon, dan Suriah, Madrid memilih berdiri di sisi nurani manusia. Pemerintah Spanyol membatalkan kontrak pembelian amunisi senilai 6 juta Euro dari perusahaan militer Israel, sebuah tamparan keras untuk negara yang kini kian tersudut di mata dunia.
Langkah ini bukan sekadar pembatalan transaksi dagang; ini pernyataan politik, moral, dan kemanusiaan. Perdana Menteri Pedro Sanchez, di tengah tekanan internal dan eksternal, berani mengumumkan penghentian seluruh aktivitas jual-beli senjata dengan Israel. Di saat negara-negara lain memilih bungkam atau beretorika kosong, Spanyol benar-benar bertindak.
Langkah heroik ini lahir dari serangkaian keputusan berani sebelumnya: pengakuan resmi Palestina pada 28 Mei 2024 bersama Irlandia dan Norwegia, dukungan terbuka terhadap gugatan genosida oleh Afrika Selatan di Mahkamah Internasional, dan pembekuan sebagian ekspor senjata ke Israel sejak 2023. Semua ini menegaskan satu hal: bagi Spanyol, darah anak-anak Gaza lebih berharga daripada lembaran kontrak dagang.
Israel tentu saja meradang. Melalui Kementerian Luar Negerinya, rezim zionis menuduh Spanyol “mengorbankan keamanan demi politik.” Ironis, mengingat negeri yang berulang kali menginjak-injak hukum internasional kini berbicara tentang keamanan. Israel panik, karena tahu satu negara berani bisa membuka jalan bagi negara-negara Eropa lainnya untuk ikut menarik diri dari jaringan kebohongan yang selama ini menopang kekuasaannya.
Di balik panggung ini, dunia kemanusiaan juga menjerit. PBB memperingatkan bahwa bantuan ke Gaza semakin tersendat akibat blokade brutal Israel. Anak-anak Gaza menanggung kelaparan akut, malnutrisi melonjak dua kali lipat hanya dalam beberapa pekan terakhir. Semua laporan ini menampar kesadaran dunia: Israel bukan lagi sekadar penjajah, melainkan negara pembunuh yang mengabaikan setiap prinsip dasar kemanusiaan.
Tragisnya, di saat dunia berupaya menyalurkan bantuan, Israel justru melanjutkan serangan brutalnya. Lebih dari 51.300 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak, telah dibantai sejak Oktober 2023. Mahkamah Pidana Internasional pun telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang.
Spanyol tahu bahwa membiarkan Israel terus berbisnis seperti biasa adalah bentuk kolusi diam-diam dengan kejahatan. Karena itu, meski ada risiko politik dalam negeri dan ancaman diplomatik dari Israel, Spanyol tetap memilih berpihak pada nilai-nilai luhur: keadilan, kemanusiaan, dan martabat manusia.
Keputusan ini bisa menjadi domino pertama. Jika negara lain mengikuti jejak Madrid, maka Israel akan semakin terisolasi. Dunia akhirnya bisa mengirim pesan yang tak terbantahkan: pelaku genosida tak layak mendapat tempat dalam komunitas bangsa-bangsa beradab.
Langkah Spanyol harus diingat, bukan hanya sebagai kebijakan pemerintah, tetapi sebagai suara nurani kolektif umat manusia. Bahwa di atas segala tekanan politik, diplomasi busuk, dan dalih-dalih pragmatisme, masih ada bangsa yang memilih keberanian moral. Dan mungkin, dari tanah Matador inilah, babak baru perlawanan terhadap kebejatan Israel benar-benar dimulai.
News
Akhirnya, Prancis Lawan Kebejatan Israel
Prancis akhirnya menggunakan akal sehat dan nurani, membuka jalan sanksi atas Israel. Ini babak baru Eropa: meninggalkan Israel dan membela keadilan kemanusiaan.

Published
12 hours agoon
25/04/2025By
Natsir Amir
Monitorday.com – Di tengah arus deras ketidakadilan yang melanda Gaza, Tepi Barat, dan wilayah Palestina lainnya, akhirnya muncul secercah akal sehat dari jantung Eropa. Prancis, negara dengan sejarah panjang tentang hak asasi manusia, memutuskan tidak bisa lagi menutup mata atas kebiadaban Israel.
Lewat pernyataan keras dari juru bicara Kementerian Luar Negeri, Christophe Lemoine, Prancis resmi membuka diskusi tentang pemberian sanksi kepada Israel, sebuah langkah berani yang bisa menjadi titik balik bagi benua biru.
Selama ini, Eropa, termasuk Prancis, sering terjerat dalam kemunafikan geopolitik: berbicara tentang keadilan, tapi membisu di hadapan genosida yang terang-terangan dipertontonkan oleh rezim zionis. Namun, pembantaian massal, penghancuran rumah sakit, penutupan jalur kemanusiaan, dan pemaksaan relokasi rakyat Palestina akhirnya membuka mata. Nurani moral Prancis, yang selama ini tertidur, kini mulai bangkit.
“Kami telah membuat pernyataan yang mengutuk ditutupnya akses kemanusiaan ke Jalur Gaza,” tegas Lemoine.
Ini bukan sekadar kata-kata. Prancis menyadari bahwa mendukung Israel tanpa kritik berarti mencoreng prinsip kemanusiaan yang menjadi fondasi modernitas Eropa. Lebih jauh, Lemoine menyiratkan bahwa sanksi terhadap Israel tidak akan bisa dihindari, baik melalui mekanisme Uni Eropa maupun Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Presiden Emmanuel Macron, yang biasanya berhati-hati dalam mengatur kata, kini dengan tegas menyuarakan dukungan terhadap solusi dua negara. Lebih penting lagi, pengakuan terhadap negara Palestina tidak lagi dianggap tabu di istana Elysée.
Ini sinyal keras bahwa Prancis siap memotong mata rantai standar ganda yang selama ini melindungi tindakan brutal Israel.
Keberanian ini bisa menjadi domino pertama. Jika Prancis, negara dengan pengaruh besar di Uni Eropa dan Dewan Keamanan PBB memimpin langkah sanksi, negara-negara lain yang selama ini bungkam bisa terdorong untuk mengikuti.
Eropa tidak bisa terus menjadi komplice dalam kejahatan kemanusiaan. Sudah terlalu lama prinsip “never again” pasca-Holocaust dikotori oleh pembiaran terhadap genosida baru yang dilakukan oleh negara Israel.
Langkah Prancis juga membuktikan bahwa dunia internasional tidak boleh lagi terperangkap dalam rasa bersalah sejarah yang disalahgunakan untuk melegitimasi kekerasan sistemik terhadap Palestina.
Saatnya Eropa menunjukkan bahwa nilai kemanusiaan, keadilan, dan hukum internasional lebih penting daripada kepentingan politik sesaat. Prancis dengan tegas menolak relokasi paksa, menolak kejahatan perang, dan menolak pengkhianatan terhadap nurani.
Dalam babak baru ini, dunia menunggu: akankah Eropa berani meninggalkan Israel dan berpihak pada prinsip yang lebih tinggi? Jika ya, maka kita sedang menyaksikan lahirnya momen penting — ketika akal sehat dan nurani moral akhirnya mengalahkan arogansi dan keangkuhan zionisme modern.
Sejarah akan mencatat, langkah Prancis hari ini bukan sekadar diplomasi. Ini adalah deklarasi bahwa keadilan masih mungkin dimenangkan asal ada keberanian untuk berpihak pada yang benar, bukan pada yang kuat.
News
Wamendikdasmen: Kompetensi dan Kesejahteraan Guru Jadi Prioritas Pembenahan Pendidikan

Published
13 hours agoon
25/04/2025
Monitorday.com — Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamen Dikdasmen), Dr. Fajar Riza Ul Haq, menegaskan komitmen pemerintah dalam memperbaiki tata kelola guru melalui penyederhanaan beban administrasi serta peningkatan kompetensi, termasuk dalam bidang konseling.
Hal ini disampaikannya saat kunjungan kerja ke Kabupaten Tapanuli Utara bersama Anggota Komisi X DPR RI, Sabam Sinaga, dalam acara ramah-tamah yang digelar di Gedung Sopo Partungkoan, Tarutung, Jumat (25/4).
“Perubahan kurikulum tidak akan berarti jika tidak diimbangi dengan peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru. Kami sedang merancang penyederhanaan beban administrasi agar guru bisa lebih fokus pada proses belajar mengajar dan pendampingan siswa,” ujar Fajar Riza.
Ia juga menegaskan komitmen pemerintah untuk mengurangi kesenjangan kualitas pendidikan antarwilayah. “Setiap anak Indonesia, di mana pun berada, berhak mendapatkan pendidikan yang berkualitas,” tambahnya.
Wakil Bupati Tapanuli Utara, Dr. Deni Lumbantoruan, dalam sambutannya memaparkan sejumlah tantangan pendidikan di wilayahnya. Mulai dari keterbatasan ruang belajar dan perpustakaan, hingga kebutuhan akan kurikulum yang lebih stabil.
“Kami menghadapi keterbatasan fasilitas, dan kami berharap tidak terlalu sering terjadi perubahan kurikulum, agar guru dan siswa bisa beradaptasi lebih optimal,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara, lanjut Deni, memiliki program unggulan di bidang pendidikan dasar seperti berhitung, membaca, dan bercerita, yang bertujuan membentuk karakter dan meningkatkan literasi anak sejak dini.
Ia juga mengimbau siswa untuk menjaga kebersihan lingkungan mulai dari hal sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya.
Menanggapi aspirasi daerah, Anggota Komisi X DPR RI, Sabam Sinaga, menyampaikan dukungannya terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Taput. Ia memastikan bahwa pemerintah pusat akan terus hadir untuk memenuhi kebutuhan daerah.
“Tahun ini, sebanyak 10.000 warga Tapanuli Utara akan menerima bantuan pendidikan. Saya akan terus menyuarakan kebutuhan pendidikan Taput di tingkat pusat,” tegas Sabam.
Acara ramah tamah ditutup dengan sesi dialog interaktif bersama para kepala sekolah dan guru, serta penyerahan ulos dan cenderamata kepada Wamen Dikdasmen dan rombongan sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan atas kunjungan mereka.

Monitorday.com – Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, dijadwalkan menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri (FMM) BRICS di Rio de Janeiro, Brasil, pada 28–29 April 2025. Ini akan menjadi keikutsertaan perdana Indonesia dalam forum FMM BRICS setelah resmi bergabung sebagai anggota penuh pada Januari 2025.
Menurut pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri RI, pertemuan ini akan membahas berbagai isu global dan regional, termasuk politik dan keamanan, reformasi tata kelola global, serta peran negara-negara berkembang (Global South) dalam memperkuat multilateralisme.
Dalam forum ini, Menlu Sugiono akan mendorong BRICS untuk memainkan peran yang lebih konstruktif dalam menjaga perdamaian dunia dan menegakkan norma-norma internasional yang disepakati bersama.
Ia juga akan menegaskan pentingnya reformasi lembaga-lembaga multilateral agar menjadi lebih inklusif, transparan, dan responsif terhadap tantangan global masa kini.
Sugiono juga dijadwalkan mengadakan sejumlah pertemuan bilateral dengan para menteri luar negeri negara anggota dan mitra BRICS di sela-sela forum tersebut. Selain itu, agenda pertemuan mencakup persiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS yang akan digelar pada 6–7 Juli 2025 di kota yang sama.
Dokumen-dokumen penting yang akan menjadi keluaran KTT masih dalam tahap negosiasi antaranggota, dan FMM kali ini diharapkan menghasilkan pernyataan bersama terkait isu politik, keamanan, ekonomi, pembangunan, serta reformasi tata kelola global.
Sebagai Ketua BRICS tahun ini, Brasil mengangkat tema: “Strengthening Global South Cooperation for More Inclusive and Sustainable Governance.” Lebih dari 140 pertemuan dijadwalkan dalam rangkaian kepemimpinan Brasil, dengan lebih dari 70 pertemuan telah berlangsung hingga April ini. Indonesia telah berpartisipasi aktif dalam berbagai forum tersebut.
Selain 10 negara anggota tetap BRICS—Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Iran, Uni Emirat Arab, Mesir, Ethiopia, Indonesia, dan Arab Saudi—Brasil juga mengundang sejumlah negara mitra seperti Belarus, Bolivia, Kuba, Kazakhstan, Malaysia, Nigeria, Thailand, Uganda, dan Uzbekistan.
BRICS merupakan organisasi yang awalnya dibentuk pada tahun 2006 oleh empat negara dengan pertumbuhan ekonomi pesat: Brasil, Rusia, India, dan China. Afrika Selatan bergabung pada 2010, menjadikan nama BRICS resmi digunakan.
Pada KTT BRICS 2023, organisasi ini memutuskan untuk memperluas keanggotaan. Empat negara dari kawasan Timur Tengah dan Afrika kemudian resmi bergabung pada 2024, termasuk Indonesia yang masuk pada awal 2025, menjadikan BRICS sebagai kekuatan baru Global South dalam kancah geopolitik internasional.
News
Dukung Gerina, Ustaz Adi Hidayat Kenalkan Dua Program Inovatif

Published
14 hours agoon
25/04/2025
Monitorday.com – Wakil Ketua I Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ustaz Adi Hidayat, menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Hal ini disampaikan sebagai bentuk dukungan terhadap peluncuran Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Ketahanan pangan adalah bagian penting dari stabilitas negara. Maka perlu ada kesadaran bersama, kebersamaan antara pemerintah dan rakyat,” ujar Ustaz Adi Hidayat, seperti dikutip dari laman resmi presidenri.go.id, Jumat (25/4).
Menurutnya, ketika pemerintah telah memiliki program, rancang bangun, dan visi yang jelas, maka peran masyarakat menjadi sangat penting dalam mempercepat realisasinya.
“Dengan kolaborasi ini, akan terjadi akselerasi dan lahir kesadaran kolektif akan pentingnya menanam,” tambahnya.
Dalam rangka mendukung Gerina, Ustaz Adi memperkenalkan dua program inovatif yang telah dikembangkan untuk meningkatkan produktivitas pangan, terutama di lingkungan rumah tangga.
Program pertama adalah Si Opung (Solusi Olah Padi Terapung), yang memungkinkan masyarakat menanam padi di atas kolam atau lahan terbatas.
“Bagi yang tidak memiliki lahan darat, cukup punya kolam atau halaman samping rumah, mereka bisa menanam padi dengan biaya terjangkau,” jelasnya.
Program kedua, Si Cepot (Solusi Cepat Panen via Pot), adalah metode penanaman tanaman sawah dan pangan lainnya seperti cabai dan kentang menggunakan pot.
“Kami riset bentuk dan kapasitas pot hingga bisa mendukung kebutuhan pangan satu keluarga. Dalam tiga musim tanam, mereka bahkan bisa menabung Rp100 ribu hingga Rp300 ribu dibanding membeli,” kata Ustaz Adi.
Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Gerakan Indonesia Menanam pada Rabu (23/4) di Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan. Acara yang dihadiri oleh petani dan tokoh masyarakat ini diawali dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan pembacaan ayat suci Alquran.
Presiden juga menyaksikan penayangan video “Road Map to Gerina”, yang memaparkan visi besar Indonesia menuju swasembada pangan melalui partisipasi aktif rakyat dalam menanam dan mengolah tanaman pangan di lingkungan masing-masing.
Gerina diharapkan menjadi gerakan nasional yang mampu menghidupkan kembali semangat bertani rakyat, mengurangi ketergantungan impor, serta memperkuat ketahanan dan kemandirian pangan bangsa.
News
Mendikdasmen: Karakter Pilar Utama Pendidikan Nasional yang Berdaya Saing

Published
15 hours agoon
25/04/2025
Monitorday.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan bahwa pendidikan karakter merupakan pilar utama dalam menciptakan sistem pendidikan nasional yang unggul dan beradab.
Hal ini ia sampaikan saat menghadiri Silaturahmi Syawalan Muhammadiyah se-Surabaya yang digelar di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya.
Dalam keterangannya, Mu’ti menyoroti bahwa keberhasilan pendidikan tak cukup hanya diukur melalui angka dan data statistik, melainkan harus tercermin dalam perilaku dan karakter peserta didik.
“Pendidikan karakter harus dimulai sejak dini, dilakukan secara konsisten dan menyeluruh,” tegasnya.
Salah satu program konkret yang didorong oleh kementeriannya adalah “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat”, yang telah diterapkan di berbagai sekolah sebagai upaya membentuk budaya positif di lingkungan pendidikan.
Kunjungan Mu’ti ke SMAN 1 Lamongan menjadi momen penting untuk meninjau langsung Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia mengapresiasi implementasi program tersebut, yang dinilainya bukan hanya menyehatkan secara fisik, tetapi juga membentuk karakter.
“Melalui kegiatan makan bersama, siswa belajar disiplin, tanggung jawab, dan kebersamaan. Bahkan anak-anak bisa lebih hemat karena makanan yang disediakan sehat dan teratur,” ujarnya.
Mu’ti menambahkan bahwa keterlibatan siswa dalam seluruh proses, mulai dari pengambilan makanan, pengaturan jadwal, hingga memimpin doa, merupakan bagian dari pelatihan kepemimpinan dan pembentukan budaya tertib.
“Ini bukan hukuman. Ini adalah pendidikan karakter yang utuh, bahkan menyentuh aspek table manner,” jelasnya.
Kunjungan kerja Menteri Mu’ti kemudian dilanjutkan ke beberapa sekolah dasar di Lamongan, seperti SDN Kepatihan, SDN Jetis 3, dan SDN Jetis 4. Di hadapan para siswa, ia menyampaikan pesan sederhana yang sarat makna.
“Bangun pagi, rajin belajar, makan bergizi, dan sayangi sesama. Itulah cara sederhana untuk menjadi pemimpin masa depan yang hebat,” ujar Mu’ti, disambut tepuk tangan meriah dari para siswa.
Melalui penanaman karakter dan pembiasaan positif sejak dini, Abdul Mu’ti berharap sistem pendidikan Indonesia mampu melahirkan generasi unggul—tak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga kuat secara moral dan sosial—dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045 yang berkeadaban.
Monitor Saham BUMN

Duh! Dibantai Real Betis, Klub Milik Ronaldo Dipastikan Degradasi

Persaingan Ketat di Sprint Race MotoGP Spanyol 2025, Catat Jadwal Siaran Langsungnya

Pupuk Indonesia Wujudkan Ketahanan Pangan di Forum Internasional

Mendikdasmen Tegaskan Pentingnya Penguatan Bahasa Indonesia untuk Kedaulatan Bangsa

Membasmi Judi Online

Pemuda Riau Siap Jaga Lingkungan

Hidupkan Petrus, Basmi Preman Berkedok Ormas

Pasar Mangga Dua Jadi Sorotan Dunia

Spanyol Bangkit, Tegas Tolak Senjata Zionis

Akhirnya, Prancis Lawan Kebejatan Israel

Pertamina Dukung Scooter Prix 2025 di Sentul

Wamendikdasmen: Kompetensi dan Kesejahteraan Guru Jadi Prioritas Pembenahan Pendidikan

Menlu RI Bakal Hadiri Pertemuan BRICS di Brasil

Dukung Gerina, Ustaz Adi Hidayat Kenalkan Dua Program Inovatif

Mendikdasmen: Karakter Pilar Utama Pendidikan Nasional yang Berdaya Saing

Cetak Sejarah di Timnas, Evandra Florasta Traktir Satu Kelas Makan Mie

Jaecoo J5 Siap Mengaspal di Indonesia

Akademisi di Lingkungan Kekuasaan: Menjaga Kebenaran dan Integritas

PLO Pilih Wakil Presiden Pertama, Sinyal Awal Era Baru Pascakepemimpinan Mahmoud Abbas
