Connect with us

News

Gelar Uji Publik Capres-Cawapres, Upaya Muhammadiyah Wujudkan Demokrasi Substansial

Faisal Maarif

Published

on

Monitorday.com – Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah mengirim undangan untuk uji publik kepada 3 pasangan bakal capres-cawapres, yang akan digelar pada 21-23 November mendatang. Uji publik ini disebut sebagai upaya agar masyarakat dalam Pemilu 2024 nanti tidak memilih seperti “memilih kucing dalam karung”.

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menegaskan bahwa Muhammadiyah tidak ingin demokrasi di Indonesia berlaku sebatas prosedural saja, melainkan juga harus substansial.

“Demokratisasinya bukan cuma prosedural, tapi juga harus substantif. Semua orang fair, konstitusi dijaga, aturan dijaga, hingga kemudian kita bisa nyaman,” kata Haedar, dikutip dari laman resmi Muhammadiyah, Senin (12/11).

Menurut Haedar, demokrasi substansial dilakukan oleh Muhammadiyah dengan langkah yang elegan, salah satunya melalui penyelenggaraan Dialog Publik bagi ketiga capres-cawapres yang akan berlaga pada Pemilu 2024 mendatang.

Acara uji publik tersebut akan digelar di tiga kampus Muhammadiyah, yakni Universitas Muhammadiyah Surabaya, Universitas Muhammadiyah Surakarta, dan Universitas Muhammadiyah Jakarta. Saat ini PP Muhammadiyah menunggu konfirmasi kehadiran dari ketiga capres-cawapres.

Haedar Nashir tegas menyampaikan, bahwa Muhammadiyah tidak akan mengarah ke satu calon. Menurut dia, Muhammadiyah memberikan keleluasaan bagi warga persyarikatan dalam memilih capres-cawapres.

“Warga Muhammadiyah diharapkan menentukan pilihannya sesuai dengan tanggung jawab, kecerdasan, kearifan, dan hati demi kemaslahatan bangsa dan negara,” ujarnya.

Dalam mewujudkan demokrasi substantif, Muhammadiyah juga berpesan supaya “wasit” pertandingan di Pemilu harus adil dan jujur, serta pemainnya menjunjung sportifitas. Menurut Haedar, jika hal itu dilaksanakan sebagaimana mestinya akan membawa pertandingan yang enak untuk diikuti.

“Seperti pertandingan sepak bola, wasitnya jujur, para pemainnya menjunjung tinggi sportifitas. Tapi seringkan penonton itu ribut karena wasit tidak adil, permainan kotor, wafia pertandingan dan seterusnya,” tuturnya.

Haedar pun berharap ketiga capres-cawapres dan tim legowo, dan siap untuk menghadiri undangan tersebut. Forum Dialog Publik tersebut sebagaimana garis yang ditetapkan oleh organisasi, Muhammadiyah tidak akan memihak ke salah satu paslon. 

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *