Connect with us

News

Siapkan Generasi Emas 2045, Prabowo Gibran Cukupi Gizi Anak, Santri dan Ibu Hamil

Ayu Ashari

Published

on

Monitorday.com- Menciptakan sumber daya manusia yang handal, cerdas, super inovatif dan kreatif, dan mumpuni segala bidang, harus dimulai dari bayi sejak dalam kandungan. Pembentukan sel otak sangat krusial saat bayi berada dalam kandungan ibunya. Masa yang pendek ini, si janin harus diberikan kecukupan gizi agar pertumbuhan sel otak berjalan dengan baik.  

Seperti diketahui, bahwa sel otak terbentuk atau tumbuh mulai janin berusia 7 minggu didalam kandungan. Sel otak yang miliaran jumlahnya hanya diberi kesempatan tumbuh selama sembilan bulan dan sepuluh hari normalnya. 

“Kalau saja ibu hamil kekurangan gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sel otak janin, maka jumlah sel otak yang mampu bertumbuh bisa berkurang.”

Tentu saja, pertumbuhan sel otak ini harus ditunjang kesehatan ibu hamilnya dengan kecukupan sanitasi seperti hidup bersih serta kelengkapan lainnya. Namun yang terpenting untuk menumbuhkan SDM cerdas, kecukupan gizi bagi ibu hamil harus terpenuhi. 

“Gizi saat di kandungan, harus betul-betul terjamin. Jika tidak, sel otak janin itu akan bertumbuh dibawah standar.”

Setelah bayi terlahir didunia, jumlah sel otak tidak bertumbuh lagi atau bertambah. Tetapi, otak akan mengalami perkembangan, penebalan, jaringan sinap serta sambung-menyambung. “Jadi tiga tahun pasca lahir, ini sangat menentukan untuk SDM emas bangsa, sehingga menentukan intelektual bangsa, serta modal spiritual. 

Perkembangan otak dari kandungan sampai umur lima tahun, atau balita ini harus mendapat asupan gizi yang cukup. Inilah yang menentukan kecerdasan bagi bangsa ke depan sebagai bekal dan cetak generasi emas Indonesia emas 2045.

Selanjutnya, dalam perkembangan usia pasca balita antar umur 5 -18 tahun, perkembangan otak tidak begitu significan. Namun guna perkembangan usia anak menjadi dewasa ini, negara harus hadir dengan memberikan penyediaan infrastruktur sosial sesuai standar untuk mendukung literasi sosial. “Ini sangat menentukan dan infrastruktur sosial sangat penting, seperti pelayanan kesehatan, lingkungan dan pendidikan yang mencukupi.”

“Jadi seperti yang diungkapkan Sayidina Ali Bin Abi Tholib bahwa bayi umur 5 tahun pertama, kalau minta apa saja wajid dituruti, sebagai puncak inovasi dan kreasi sebagai manusia. Sedangkan umur 5-9 tahun waktunya didikte layaknya panglima tentara, selanjutanya 9-12 tahun dan hingga 18 tahun peran orang tua dikurangi hingga menjadikan anak sebagai sahabat.”

“Ini penting, karena jangan sampai anak curhat ke tempat lain, bukan ke orang tuanya. Apalagi, situasi dalam era digital seperti ini, akan berbahaya.”

Sehingga Program Capres Cawapres Prabowo Gibran: makan siang dan susu gratis untuk anak, santri, dan ibu hamil sudah sangat tepat, obyektif dan rasional. Targetnya 82,9 juta paket tiap hari selama lima tahun (2024-2029) dengan anggarab sekitar Rp 2000 trilyun. Dan besaran anggaran ini jadi potensi besar dongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia, kemajuan ekonomi rakyat UMKM dari hulu hingga hilir, dan kewirausahaan milenial dan gen Z.

Ini adalah sebuah wujud nyata dari harapan yang dirindukan rakyat dan bangsa Indonesia. Prabowo Gibran punya kemauan dan kemampuan realisasikan untuk Indonesia emas 2045.

Hanya saja, dalam pelaksanaanya memang tidak mudah. Juga kerap salah kaprah bahkan disalahgunaka. Oleh karena itu, harus terkelola sscara baik dan benar, profesional dan transparan. Sekali lagi, harus ditekankan kembali makan siang dan susu gratis untuk anak-anak, santri dan ibu hamil. “Semoga bangsa ini kedepan akan semakin menjadi bangsa yang kompetitif, mampu bersaing dan disegani di tingkat global.”

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *