Connect with us

News

Askrindo bersama 11 BUMN Lestarikan Lingkungan di Raja Ampat

Deni Irawan

Published

on

Raja Ampat yang dikenal menyimpan kekayaan alam dengan spesies laut beraneka ragam, menjadikan kawasan ini masuk kedalam segitiga terumbu karang dunia (coral triangle). Potensi pariwisata di wilayah Raja Ampat yang besar harus didukung dengan sejalannya kesejahteraan masyarakat.

Dengan tujuan untuk melestarikan dan memberdayakan kehidupan lingkungan di Raja Ampat, PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) berkolaborasi dengan 11 BUMN lainnya. Tujuan dari kolaborasi program TJSL ini untuk membangun kesejahteraan masyarakat dalam aspek pariwisata, lingkungan, ekonomi, dan pendidikan terhadap wilayah Indonesia bagian Timur.

Adapun ke-11 BUMN antara lain Indonesia Financial Group, Jamkrindo, Pelindo, Pegadaian, PLN, PNM, Angkasa Pura II, Garuda Indonesia, Perum LPPNPI, ASDP Indonesia Ferry dan Perum Perumnas berkolaborasi dalam menjalankan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) di Raja Ampat, Papua.

Direktur Utama Askrindo Fankar Umran mengatakan, kolaborasi dalam melaksanakan program merupakan langkah strategis untuk mencapai pembangunan berkelanjutan sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) No. 14 tentang Ekosistem Lautan, No. 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta No. 4 tentang Pendidikan Berkualitas.

“Melihat potensi pariwisata Raja Ampat yang akan terus meningkat, sudah selayaknya kita bersama-sama membangun wilayah ini menjadi lebih baik. Askrindo bersama dengan BUMN lainnya, berfokus untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah terpencil seperti kampung Mutus, kampung Manyaifun, dan kampung Selpele,” ujar Fankar dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 14 Maret 2024.

Adapun program kolaborasi yang dilakukan antara lain kontribusi dalam pelestarian dan pemeliharaan lingkungan Raja Ampat yakni penanaman 6000 terumbu karang telah berhasil dilakukan di Pulau Yefkabu, bantuan infrastruktur yakni renovasi sanitasi umum, tempat ibadah, renovasi dermaga dan sekolah di kampung Mutus, Pelatihan Tata Kelola Manajemen kelembagaan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan dan Tenaga Pendidik dengan tujuan agar masyarakat wilayah Raja Ampat dapat meningkatkan pengetahuan dan skill yang relevan.

“Program kolaborasi ini juga memberikan bantuan kepada 200 nelayan dalam bentuk alat pancing, perahu nelayan serta peralatan diving. Ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan usaha nelayan lokal sehingga mendorong masyarakat disini untuk menjadi lebih mandiri dalam mengelola usaha mereka dan menjaga lingkungan sekitar,” ujar Fankar.

Dalam upaya melaksanakan inisiatif kolaborasi ini, para BUMN bermitra dengan Social Impact ID sebagai pelaksana program. Kolaborasi ini menunjukkan komitmen bersama dari berbagai pihak untuk menjaga lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Raja Ampat.

Ia mengungkapkan, keberhasilan program ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, Askrindo dan BUMN lainnya, serta masyarakat, dan pihak-pihak terkait lainnya dalam membangun keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan di wilayah-wilayah terluar Indonesia Timur.

“Dengan terus mengoptimalkan program ini dan melibatkan lebih banyak pihak dalam kegiatan yang serupa, diharapkan dampak positifnya dapat terus dirasakan oleh masyarakat lokal dan lingkungan di seluruh wilayah Indonesia Timur,” ungkapnya.

Continue Reading
Advertisement
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *